PKK Klaim Tanam Cabai Bisa Tekan Inflasi, Emang Ada Hubungannya?
CABAI: Ketua TP-PKK Provinsi Bengkulu ikut melakukan penanaman cabai serentak se-Indonesia di kebun TP-PKK Bengkulu, Selasa 5 Mei 2024. IST/RKa--
BENGKULU - Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Bengkulu mengklaim, membudidayakan tanaman cabai oleh kaum Ibu Rumah Tangga (IRT) dapat menekan terjadinya inflasi.
Ketua TP-PKK Provinsi Bengkulu Ny.Derta Rohidin mengatakan, cabai merupakan salah satu komoditas yang berdampak pada terjadinya inflasi. Di mana harga beli oleh konsumen bisa mencapai angka ratusan ribu. Ini sempat terjadi di Provinsi Bengkulu sesaat setelah pelaksanaan Pemilu Serentak tanggal 14 Februari 2024 lalu.
BACA JUGA:Instruktur Senam Nasional Berdatangan ke Bengkulu, Intip Langkah Disparprov Tarik Wisatawan Olahraga
BACA JUGA:Untuk Mendorong Kemajuan Bengkulu, Dispora Ikuti Rakortekrenbang di Jatim, Simak Penjelasan Kadisnya
"Cabai merupakan komoditas penting yang harganya terus melonjak. Seperti terjadi saat ini di Provinsi Bengkulu. Harga beli cabai berada di angka Rp 80 ribu. Bahkan di Kabupaten Kaur, kabarnya sekarang harus dibeli seharga Rp 100 ribu/Kg. Karenanya sayuran ini bisa memicu terjadinya inflasi," jelas Derta Rohidin, Selasa 5 Merat 2024.
Dengan membudayanya pemanfaatan lahan tidur untuk budidaya cabai, lanjut Ketua TP-PKK Bengkulu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Ini bisa mengurangi pengeluaran keuangan keluarga. Juga mengendalikan harga beli karena stoknya yang mencukupi.
Menurutnya, sedikitnya stok cabai sedang kebutuhan tinggi. Menjadi penyebab lonjakan harga sayuran dengan cita rasa pedas ini.
"Setiap tahun ini selalu terjadi. Harga beli cabai naik tajam setiap akan memasuki bulan Ramadan ataupun lebaran. Karenanya, IRT harus diantisipasi dengan melakukan budidayanya," ajak Derta.
Dia menambahkan, dalam mengajak masyarakat Bengkulu memanfaatkan lahan tidur. Pihaknya ikut melakukan penanaman cabai serentak se-Indonesia. Kegiatan yang dipusatkan di di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.