Jauh dari Kata Glamor! Ini Ada Kisah Menyentuh dari Sosok Bung Hatta

Reporter: Hery Kurniawan |

Editor: Daspan Haryadi |

Selasa , 05 Mar 2024 - 10:04

Kehidupan Wapres pertama Indonesia jauh dari kata mewah. -Sumber gambar: radarmukomuko.disway.id.-

Suatu hari, dirinya sangat menginginkan sepatu merk Bally. Dia bahkan menggunting iklan sepatu itu di halaman koran.

Karena sangat menginginkannya. Namun sayang hingga akhir hayatnya sepatu keluaran Swiss itu tak pernah dimiliki.

Tak hanya itu, usai mundur dari pemerintahan tahun 1957. Bung Hatta merasakan sulitnya menjalani hidup sebagai 'orang biasa'.

Bapak Koperasi Indonesia tersebut kesulitan membayar tagihan listrik, gas, dan air minum.

Dalam buku Hatta: Jejak yang Melampaui Zaman. Bung Hatta sampai tidak bisa melunasi pajak mobil yang dibelinya dari subsidi pemerintah.

Tak hanya itu, kediamannya di Vila Megamendung terpaksa diputus sambungan teleponnya.

Lantaran tak mampu membayar tagihan yang nilainya berkali-kali lipat dari uang pensiunannya.

"Terserah kalau (telepon) mau dicabut," ujar Hatta pasrah melalui surat kepada Dirjen Pos, Telegraf, dan Telepon.

Urusan makan juga tak kalah menyedihkan. Hatta hanya menerima sumbangan lauk pauk Rp1.000/bulan.

"Apakah ini bukan suatu penghinaan kepada RI?" kata Hatta kepada Menteri Urusan Anggaran Negara.

jauh dari kata glamor! ini ada kisah menyentuh dari sosok bung hatta                            radar kaur - seorang pejabat negara. mungkin yang terlintas di benak pembaca adalah sosok yang penuh kehidupan mapan dan terkesan berpenampilan glamor.
tapi tahukah pembaca, pejabat awal kemerdekaan adalah sosok yang mengedepankan kepentingan rakyat.
di mana salah satu prioritas adalah membuat mereka dapat kehidupan yang layak.
salah satu pejabat negara yang kehidupannya yang jauh dari kata mewah adalah sosok sang proklamator kemerdekaan indonesia, mohammad hatta.
baca juga:kenali jenis buah kurma termahal di dunia, hati-hati pengidap diabetes
baca juga:awal ramadan dipastikan terjadi perbedaan, kemenag ri akan gelar sidang isbat 10 maret
era sekarang, menjadi wakil presiden (wapres) tentu akan terlihat menjalani kehidupan mewah.
ini karena selalu diantar dengan kendaraan dinas yang mewah. juga dikawal puluhan bahkan ratusan pengawal ketika melakukan kunjungan kerja.
tapi tidak dengan pria yang akrab disapa bung hatta itu.
melansir laman rakyatempatlawang.disway.id, selasa 5 maret 2024. meski memangku jabatan sebagai seorang wapres, kondisi ekonomi bung hatta ternyata cukup kesulitan.
baca juga:timnas vietnam waspadai tiga pemain naturalisasi indonesia, jelang laga kualifikasi piala dunia
baca juga:seluruh kepala opd, kapus dan camat kaur dikumpulkan, apa gerangan?
gajinya kala itu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan membantu keluarga dan tetangga yang membutuhkan.
ada satu kisah menyentuh dari seorang bung hatta.
suatu hari, dirinya sangat menginginkan sepatu merk bally. dia bahkan menggunting iklan sepatu itu di halaman koran.
karena sangat menginginkannya. namun sayang hingga akhir hayatnya sepatu keluaran swiss itu tak pernah dimiliki.
baca juga:gawat! pt cbs ingkari mou dengan anggota plasma, koperasi gelar rat, putusan cukup mengejutkan
baca juga:dilantik, ini pesan penting kadisparprov kepada pejabat eselon iii yang baru 
tak hanya itu, usai mundur dari pemerintahan tahun 1957. bung hatta merasakan sulitnya menjalani hidup sebagai 'orang biasa'.
bapak koperasi indonesia tersebut kesulitan membayar tagihan listrik, gas, dan air minum.
dalam buku hatta: jejak yang melampaui zaman. bung hatta sampai tidak bisa melunasi pajak mobil yang dibelinya dari subsidi pemerintah.
tak hanya itu, kediamannya di vila megamendung terpaksa diputus sambungan teleponnya.
baca juga:jelang pilkada, asn wajib netral, ini warning sekda kaur
baca juga:teken mou, gubernur bengkulu harapkan ojk lanjutkan program literasi keuangan siswa dan mahasiswa
lantaran tak mampu membayar tagihan yang nilainya berkali-kali lipat dari uang pensiunannya.
"terserah kalau (telepon) mau dicabut," ujar hatta pasrah melalui surat kepada dirjen pos, telegraf, dan telepon.
urusan makan juga tak kalah menyedihkan. hatta hanya menerima sumbangan lauk pauk rp1.000/bulan.
"apakah ini bukan suatu penghinaan kepada ri?" kata hatta kepada menteri urusan anggaran negara.
baca juga:program makan siang gratis prabowo-gibran sudah dimulai, ada apa anies baswedan buka suara?
baca juga:peringati hari wanita, ini kegiatan dwp kaur
"makanan kucing saya saja tidak akan kurang dari segitu sebulan" tambahnya.
hatta lantas mengirimkan surat kepada presiden sukarno pada tahun 1963.
isi surat tersebut yakni, "kepada 'paduka yang mulia' pensiunan ini mengeluhkan beban rakyat yang semakin berat, jurang kaya-miskin yang belum pernah terjadi, dan munculnya elite kapitalis baru yang tak tahu diri," tulis bung hatta.
sebagai penutup, dia menambahkan bahwa tiga perempat uang pensiunannya habis untuk membayar tagihan listrik.
baca juga:hati-hati! dbd mengintai, berikut tips agar selamat
baca juga:kantin musingkah
sehingga jumlah uang pensiun yang didapat tidak mencukupi kebutuhannya.
bahkan, istrinya terbiasa mencicil barang untuk menyiasati kekurangan. 
semoga kisah ini bisa menginspirasi pembaca. (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Sabtu 6 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan