BAZNAS Kaur Datangi Keluarga Yohanes Yoelli, 4 Anaknya Semua Putus Sekolah
BAZNAS Kaur datangi rumah Yohanes Yoelli (37) warga Dusun Talang Jawe Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal, Selasa 4 November 2025. Sumber foto: REGA/RKa--
NASAL – Setelah berita beredar tentang kondisi memperihatinkan tentang Pasutri Yohanes Yoelli. Pemerintahan daerah melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kaur mendatangi rumah Yohanes Yoelli (37) dan istrinya Sarah Duwi Sundari Yanti (36) warga Dusun Talang Jawe Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal, Selasa 4 November 2025.
Kedatangan mereka ini untuk melihat kondisi keluarga tersebut. Sekaligus melakukan survei guna pengumpulan data dalam pemberian bantuan. Hasil dari survei itu akan dikoordinasikan ke Pemda Kaur mengenai tindak lanjutnya.
Sekdes Tebing Rambutan, Janidi Tresno, membenarkan BAZNAS Kaur telah berkunjung ke kediaman Yohanes Yoelli dan Sarah Duwi Sundari Yanti. Sebelum berkunjung, mereka terlebih dahulu mendatangi Kantor Desa Tebing Rambutan untuk meminta informasi dan kejelasan terkait keluarga Yohanes Yoelli. Setelah itu, barulah mereka datang ke lokasi untuk melihat kondisi rumah, Sarah Duwi Sundari Yanti yang menderita sakit jantung dan paru-paru, serta anak-anak dari pasangan ini.
“Alhamdulillah, BAZNAS Kaur sudah berkunjung. Kedatangan mereka membawa kabar baik, melakukan survei untuk pendataan dalam pendistribusian bantuan dan tindak lanjut terhadap keluarga Yohanes Yoelli dan istrinya, Sarah Duwi Sundari Yanti serta anak-anaknya,” paparnya.
BACA JUGA:4 Anak Semua Putus Sekolah, Numpang di Gubuk Orang, Istri Sakit Komplikasi
Terpisah, Ketua BAZNAS Kaur, M. Jalil, S.Pd.Ing menerangkan, kedatangan timnya ke rumah keluarga Yohanes Yoelli bertujuan untuk mendata sekaligus melihat langsung kondisi mereka secara nyata. Data yang dikumpulkan mulai dari KTP, NIK, foto, jumlah anak, dan lainnya. Data ini akan disampaikan ke Pemda Kaur untuk tindak lanjut ke depannya.
“Iya, untuk hari ini kami lakukan survei terlebih dulu,” terangnya.
Sementara itu, Yohanes Yoelli membenarkan telah didatangi BAZNAS Kaur dan pemerintahan desa. Dirinya sangat bersyukur atas perhatian dari pemerintah daerah terhadap keluarganya. Dia berharap istri dan anak-anaknya mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Saya cuma satu mas, berharap anak dan istri saya ini mendapat perhatian,” tutupnya.
Sebagai informasi, pasutri ini memiliki empat anak, semuanya berjenis kelamin laki-laki. Anak pertama, Andre Prasetyo (15), berhenti sekolah saat duduk di bangku kelas 3 SD, sementara adiknya, Afelius Rafael Setiawan (11), tidak melanjutkan pendidikan sejak kelas 2 SD. Dua anak lainnya, Yonatan (8) dan Anggoro (7), belum sempat mengenyam pendidikan.
Anak pertama, Andre, terpaksa harus merantau ke Liwa, Provinsi Lampung Barat, untuk bekerja di tempat pemotongan ayam dengan upah di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP). Ia rela bekerja demi membantu biaya pengobatan sang ibu serta memenuhi kebutuhan adik-adiknya di rumah.