Atasi Desa Rawan Bencana Bisa Gunakan DD, Begini Penjelasan TA
DOK/RKa TANAH LONGSOR: Bencana tanah longsor di perbatasan Desa Sinar Jaya dan Kelurahan Tanjung Iman di Kecamatan Kaur Tengah, beberapa waktu lalu.--
KAUR TENGAH - Sejumlah desa di wilayah Kabupaten Kaur merupakan daerah rawan bencana. Lantas apakah bisa ditanggulangi menggunakan anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2024? Jawabnya, bisa. Hanya saja harus dipahami cara penggunaannya.
BACA JUGA:KABAR BAHAGIA! Tunjangan Uang Makan Guru PNS Golongan III dan IV Segera Cair, Perhatikan Jadwalnya
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Ir. Welman mengatakan, dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes - PDTT) RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan DD tahun 2024. Salah satu prioritas penggunaan DD untuk pemberdayaan masyarakat desa.
BACA JUGA:HPN, Polres Kaur Potong Tumpeng, Pesan Waka Polres Kaur Mengesankan
Dalam Pasal 6 Permendes-PDTT RI Nomor 7 Tahun 2023 dikatakan, penggunaan DD untuk pemberdayaan masyarakat desa dapat dilakukan untuk 6 kategori. Salah satunya penguatan kapasitas masyarakat dalam rangka mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam.
BACA JUGA:Usulan Murenbangcam Rerata Peningkatan Ekonomi dan Infrastruktur, Ini Jadwal Musrenbangkab Kaur
BACA JUGA:UPTD-PPA Akan Dampingi Korban Mendapatkan Kekerasan, Begini Pernyataan Kadis DP2KBP3A
"Bentuk realasinya seperti pelatihan dan simulasi penanganan bencana, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana. Serta edukasi masyarakat tentang cara-cara mengurangi risiko bencana. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan masyarakat desa dalam menghadapi situasi darurat dan mengurangi dampak bencana," jelas Welman, Sabtu 10 Februari 2024.
Terangnya, sebagai langkah dalam mewujudkan kebijakan tersebut. Pemutakhiran data potensi bencana, letak geografis, hingga kebudayaan lokal terus pihaknya lakukan.
BACA JUGA:Sejarah Desa Selika, Ternyata Awalnya Merupakan “Talang”
Penguatan kelembagaan atau organisasi dan kapasitas masyarakat dalam mitigasi dan kesiap siagaan. Serta pengutan sinergi dengan mitra kerja terus dilakukan.
"Manajemen mitigasi bencana perlu terus dilakukan secara kolaborasi lintas sektor. Tentunya ini melibatkan seluruh stakeholder dalam rangka pembangunan desa dan perdesaan," pungkasnya.