Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Agustus, Inflasi Tahunan 1,30 Persen, Sektor Ini Menjadi Penyumbang Terbesar!

Pengunjung Pasar Panorama sedang membeli cabe. BPS Provinsi Bengkulu mencatat Inflasi Tahunan Agustus 2025 sebesar 1,30 Persen, Minggu 07 September 2025. Sumber Foto: SAPRIAN/Rka--

BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat inflasi tahunan pada Agustus 2025 sebesar 1,30 persen.

Inflasi ini dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,15 persen, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 105,78.

“Tingkat inflasi tahunan (YOY) pada Agustus 2025 sebesar 1,30 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 107,15 pada Agustus 2024 menjadi 105,78 pada Agustus 2025,” ujar Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, ME  dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen Provinsi Bengkulu Agustus 2025 yang  secara tertulis di Kantor BPS Provinsi Bengkulu, Minggu 7 September 2025.

Menurut Win Rizal, pada Agustus 2025 kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi y-on-y sebesar 3,67 persen.

Indeks harga naik dari 106,41 pada Agustus 2024 menjadi 110,32 di Agustus 2025.

Adapun subkelompok yang menyumbang inflasi menurut Win Rizal meliputi makanan 3,59 persen, minuman non-alkohol 4,23 persen, serta rokok dan tembakau 3,93 persen. 

BACA JUGA:Tuntaskan Persoalan Inflasi Daerah, Pemkab Bengkulu Selatan Ikuti Rakor High Level Meeting

"Kelompok ini memberi andil inflasi 1,19 persen dengan komoditas dominan seperti bawang merah 0,39 persen, sigaret kretek mesin dan santan segar masing-masing 0,16 persen, beras 0,11 persen, minyak goreng 0,10 persen, serta daging ayam ras 0,05 persen," kata Win Rizal.

Lebih lanjut Win Rizal merinci pada kelompok pakaian dan alas kaki, inflasi tercatat 1,56 persen dengan kenaikan indeks dari 104,42 menjadi 106,05. Seluruh subkelompok naik, yakni pakaian 1,60 persen dan alas kaki 1,40 persen. 

"Andil inflasi kelompok ini mencapai 0,09 persen, terutama dari seragam sekolah anak, ongkos jahit, hingga seragam pria dan wanita," lanjut dia.

Sementara itu, katanya kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga mencatat inflasi 0,29 persen. Kenaikan terjadi pada subkelompok sewa rumah 0,22 persen, pemeliharaan dan keamanan perumahan 1,31 persen, serta listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,20 persen. 

"Komoditas dominan penyumbang inflasi antara lain semen dan kontrak rumah," ujar Win Rizal.

Sebaliknya lanjut dia , kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami deflasi 0,16 persen. Penurunan indeks dipicu oleh deflasi pada subkelompok barang pecah belah dan peralatan makan minum 1,52 persen. Namun, inflasi tetap tercatat pada subkelompok peralatan rumah tangga 0,78 persen.

BACA JUGA:Pemerintahan Kabupaten BS Ikuti Zoom Meeting Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan