Kades Jangan Anti Kritik, Ini Alasannya

Marhen Syafri--

KAUR TENGAH - Kades di 8 desa se-Kecamatan Kaur Tengah diminta tidak anti kritik. Karena pihak yang mengkritik bukan berarti benci dengan Pemdes.

Bisa jadi apa yang dikritiknya itu sebuah kebenaran untuk membangun desa. Karena itulah, Kades harus membukan diri pada semua lapisan warganya.

Tidak benci ketika ada yang menyampaikan kritikkan. Sebab kritikan sebagai bentuk evaluasi dalam kegiatan di desa.

Camat Kaur Tengah Marhen Syafri mengatakan, sebagai pejabat publik yang dipilih oleh masyarakat. Kades hendaknya membuka hati dan telinga untuk mendengarkan kritik yang disampaikan kepadanya.

BACA JUGA: Maling Masuk SMAN 1 Kaur, Motor Siswa Jadi Korban, Ini Kronologisnya

BACA JUGA: Musrenbangcam DiDominasi Jalan, Begini Manfaatnya Untuk Petani

Baik itu yang berasal dari warga desanya ataupun pihak lain seperti organisasi masyarakat (Ormas) atau insan pers.

"Setiap manusia tentu tak pernah luput dari kesalahan. Termasuk di antaranya rekan-rekan kepada desa. Karenanya, jangan takut dikritik. Mana tahu ketika mendapat kritik itu. Disebabkan karena dinilai ada kekhilafan yang dilakukan," ujar Marhen, Kamis 8 Februari 2024.

Diharapnya, setiap kritik yang diterima misalnya, tentang pembangunan yang dilakukan di desa. Hendaknya menjadi momen instrospeksi diri dan cambuk semangat berbuat lebih baik.

Kritik juga dapat dijadikan sebagai pengingat agar selalu mawas diri dalam meminta desa.

BACA JUGA: Peringatan Dua Hari Raya, Perhatikan Pesan MUI Sahung

BACA JUGA: Viral di Medsos Seorang Wanita Tewas Sedang Berjoget di Hajatan, Diduga Ini Sebabnya

"Kritik yang diterima bisa jadi introspeksi diri. Serta menjadi pengingat untuk berbuat lebih baik. Lalu selalu belajar agar dapat memberikan yang terbaik untuk desa yang dipimpin," harap Camat Kaur Tengah.

Menurutnya, pembangunan desa harus melibatkan semua pihak. Baik itu masyarakat dalam desa setempat atau pihak luar desa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan