GURU DISALAHKAN! Soal Ayah Garap Anak Kandung Sejak Kelas IV SD Sampai Kelas IX SMP

Novianto--

BENGKULU SELATAN (BS) - Kasus amoral mulai dari tindak kekerasan hingga tindak pidana penc4bulan terhadap anak bawah umur di Kabupaten BS, akhir-akhir ini marak terjadi.

Apalagi, yang terbaru yakni kasus ayah bejat berinisial SS (39) warga Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna yang tega menggarap anak kandungnya sendiri.

Tindakan yang dilakukan oleh SS bukan hanya menggemparkan seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten BS. Namun, dunia pendidikan di BS juga turut prihatin dengan prilaku yang dilakukan oleh SS.

Apalagi, SS tega menodai anak kandungnya sendiri sebut saja Kembang (bukan nama sebenarnya, red), sejak korban masih duduk di bangku kelas IV SD sampai korban duduk dibangku kelas IX SMP.

Artinya, selama kurun waktu lima tahun lebih, korban harus merasakan penderitaan yang dilakukan oleh orang yang seharusnya menjadi pelindungnya sendiri.

Menyikapi kasus tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten BS Novianto, S.Sos, M.Si pada Radar Kaur (RKa), Selasa 6 Februari 2024 mengaku, turut prihatin dengan kasus yang menimpa salah satu siswi di BS.

Menurut Novianto, atas kasus yang telah menggemparkan seluruh elemen masyarakat itu, dirinya tidak serta merta menyalahkan pengawasan orang tua saja yang kurang.

Namun, Kadis menyebutkan jika kesalahan lain juga ada pada pihak sekolah tempat korban tersebut menempuh pendidikan. Terutama bagi, Guru Bimbingan dan Konseling (BK).

"Sangat perihatin dengan kasus ini. Saya juga sangat menyesalkan Guru BK kami yang tidak berjalan," tegas Kadis.

Seharusnya, Guru BK lebih dekat dengan anak-anak maupun siswa-siswi yang ada di sekolahnya. Sehingga, ketika sang anak sedang dalam masalah, pasti akan terbuka untuk bercerita dengan Guru BK-nya.

"Mungkin guru BK kami yang tidak berhasil pendekatan dengan anak-anak. Ini akan kami segera kami tindaklanjuti," sampai Novianto.

Yang jelas, lanjut Kadis, kasus ini harus dijadikan pembelajaran untuk pihak sekolah maupun orang tua ke depannya.

Jangan sampai, kasus yang sama kembali terjadi dikemudian hari. Pengawasan orang tua maupun pihak sekolah memang sangat penting.

"Untuk kasus ini, biarlah pihak kepolisian yang menangani. Kami harap pelaku bisa dapat hukuman yang setimpal," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan