Sidak di RSUD HD Manna, Dewas BJPS Kesehatan Temukan Kejanggalan Ini
Tim Dewas BPJS Kesehatan Pusat saat melakukan Sidak pelayanan di RSDU HD Manna, Kamis 1 Februari 2024.ROHIDI/RKa--
Serta, tidak boleh ada istilah kekosongan obat atau kehabisan stok obat. Sehingga, pasien terpaksa harus membeli obat di luar sesuai resep yang diberikan pihak rumah sakit.
"Ini harus menjadi tanggungjawab mitra BPJS Kesehatan. Karena, kami telah memberikan apa yang menjadi kewajiban kami dalam paket, termasuk obat didalamnya," tegas Ibnu.
BACA JUGA: Embat Hp dan Uang Rp 3 Juta, Pelaku Pakai Modus Lama
Sayangnya, saat Sidak di RSUD HDHD Manna, Tim Dewas menemukan beberapa temuan pada pelayanan di rumah sakit tersebut.
Salah satunya, banyak pasien yang mengeluhkan sering kekurangan obat dan terpaksa harus beli obat di luar.
Selain itu, Tim Dewas juga menyayangkan terkait pelayanan soal obat di RSUD HD yang masih terkesan kuno.
"Masa pasien harus ambil sendiri dan mengantri dulu untuk mendapatkan obat. Itu kuno, seharusnya petugas rumah sakit yang mengantarkan obat ke pasien di ruang inap," bebernya.
BACA JUGA: Harga CPO Terus Naik, Bagaimana dengan Harga Migor, Ini Kata Kemendag
BACA JUGA: Liga Bola Voli se-Provinsi Bengkulu Tahun 2024 Tuntas, Simak Pesan Kadis Pora Bengkulu
Kendati demikian, Ibnu juga mengapresiasi atas kinerja Pemkab BS dalam hal ini Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM. Terutama, atas capai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta.
"Atas nama BPJS Kesehatan kami mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas capaian UHC di Bengkulu Selatan," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Ibnu mendorong agar BPJS Kesehatan di daerah dan fasilitas layanan kesehatan dapat terus menjaga hubungan baik.
Mengingat, bagaimanapun juga antara BPJS dengan fasilitas layanan kesehatan merupakan mitra. Yang ending atau tujuannya semata-mata untuk meningkatkan layanan kesehatan yang optimal terhadap masyarakat.
BACA JUGA: Mahfud MD Bertemu Mensesneg, Ari Dwipayana: Belum Terima Surat Pengunduran Diri Mahfud MD