Hadapi Musim Kemarau, Babinsa Data dan Cek Potensi Bencana Alam di Daerah Rawan

BINTUHAN — Dalam rangka mengantisipasi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Kaur, Danramil 40804 Kaur Selatan Mayor Inf Hendry Marpaung menginstruksikan seluruh jajarannya untuk cek potensi bencana alam secara menyeluruh di daerah-daerah rawan bencana.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, terutama di musim kemarau yang saat ini tengah berlangsung.

Dandim 0408 Bengkulu Selatan (BS) Letkol CZI Bambang Santoso, SH, M.SDS melalui Danramil 408-04 Kaur Selatan Mayor Inf Hendry Marpaung menjelaskan, pengecekan yang dilakukan mencakup sejumlah titik rawan bencana seperti bantaran sungai, tebing-tebing curam, hingga kawasan perbukitan yang rawan longsor.

Menurutnya, kondisi musim kemarau yang berkepanjangan membuat tanah menjadi kering dan retak sehingga berpotensi memicu longsor.

BACA JUGA:Bangun Kaur, Bupati Gusril Pausi: Butuh Dukungan Mendes PDT

Terutama jika hujan deras tiba-tiba turun atau akibat getaran tanah.

“Kami sudah arahkan seluruh Babinsa untuk melakukan pemetaan serta pengecekan daerah rawan bencana di wilayah tugasnya masing-masing. Mereka juga kami minta melaporkan perkembangan situasi di lapangan secara rutin, lengkap dengan bukti dokumentasi,” kata Hendry Marpaung, Senin 9 Juni 2025.

Selain fokus pada titik-titik rawan longsor, pihaknya juga meminta anggotanya untuk memeriksa kondisi sumur-sumur warga di wilayah masing-masing.

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada warga yang mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau, atau tidak.

BACA JUGA:Tanaman Alami Pengusir Ular Jarang Diketahui Masyarakat, Berikut Ini Nama – Namanya!

Dengan demikian, potensi masalah dapat segera diantisipasi.

“Kalau dari laporan sementara ini, di awal musim kemarau ini belum ada laporan kejadian longsor atau kekeringan air. Namun kita tetap waspada,” ujarnya.

Mayor Hendry juga mengimbau masyarakat agar aktif menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan tidak membuang sampah sembarangan, serta tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu bencana seperti membakar lahan sembarangan.