Program B35 dan B40 Tekan Impor BBM Indonesia, Petani Sawit Sejahtera
TBS : Tanda Buah Segar (TBS) sawit milik petani Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu yang siap dijual ke pabrik. --
Pemberlakuan B35 membuat Indonesia semakin bisa mengendalikan impor BBM jenis solar. 2023 target penyaluran Biodiesel mencapai 13,15 juta kL per tahun atau 226 ribu barel per hari.
Penghematan devisa diperkirakan mencapai US$10,75 miliar atau setara Rp 161 triliun.
BACA JUGA: Kuota Pupuk Subsidi Kaur Berkurang, Cek Jumlahnya
BACA JUGA: Ini Juga Wajib Dipatuhi Perokok Kaur, Selain Taati KTR
Sedangkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) impor Minyak dan Gas (Migas) Indonesia selama lima tahun mengalami naik turun, yang mana tahun 2018 BPS mencatat impor Migas 49,2 juta ton, kemudian tahun 2019 turun menjadi 40,9 juta ton.
Tahun 2020 impor kembali turun menjadi 37,6 juta ton, dan tahun 2021 kembali naik menjadi 42,1 juta ton. Sedangkan dua tahun terakhir 2022-2023 impor Migas meningkat jadi 47,7 juta ton tahun 2021 dan 52,1 juta ton pada 2023.
Sedangkan data asosiasi produsen biofuel di Indonesia, Aprobi, total produksi biodiesel selama 2023 sejumlah 11,9 juta kilo liter.
Sebanyak 11,3 juta kilo liter digunakan di domestik sedangkan ekspor 166.500 kilo liter. Selama 2023 penyaluran B35 dikatakan 12,15 juta kilo liter, sedangkan pada 2024 dialokasikan 13,41 juta kilo liter.
BACA JUGA: Diisukan Lakukan Pungli, Kepsek Akan Datangkan Komite
BACA JUGA: Soal Pertanyaan Gibran, Mahfud MD: Receh Enggak Ada Gunanya Dijawab
Dengan kondisi yang ada apabila Biodisel B100 benar-benar terialisasi maka dipastikan harga Tandan Buah Segar (TBS) akan meningkat tajam.
Dengan harga sawit naik masyarakat petani sawit akan lebih sejahtera, begitu juga devisa negara dari perkebunan sawit akan benar-benar meningkat.
Karena keberhasilan melakukan pengelolaan kelapa sawit di dalam negeri akan berdampak pada penghasilan seluruh masyarakat Indonesia terutama petani kelapa sawit.