Beri Hadiah Sampah, Abu Nawas Kerjai Pejabat Mata Duitan! Endingnya Kocak Banget
Abu Nawas. Sumber foto: koranradarkaur.id--
koranradarkaur.id – Kocak banget Abu Nawas kerjai pejabat mata duitan, Abu Nawas beri hadiah yang berisikan sampah. Yuk intip kisahnya di sini!
Abu Nawas adalah salah satu tokoh legendaris dalam sejarah sastra dan budaya Arab, yang dikenal sebagai seorang penyair, filsuf, dan pelawak ulung.
Keberadaannya di tengah masyarakat tidak hanya diwarnai oleh kecerdasan intelektual, tetapi juga oleh kebijaksanaan dan humor yang memikat.
Dalam banyak kisah yang beredar, karakter Abu Nawas sering kali digambarkan sebagai sosok yang cerdas, tangkas, dan penuh akal, yang mampu menghadapi berbagai situasi dengan cara yang unik dan menarik.
Kecerdasan Abu Nawas tidak hanya terlihat dari kemampuannya dalam menciptakan puisi yang indah, tetapi juga dari cara berpikirnya yang kritis dan analitis.
Dia mampu mengamati dan menganalisis keadaan di sekitarnya, terutama dalam konteks sosial dan politik.
Kisah-kisah tentang Abu Nawas sering kali menggambarkan bagaimana dia menggunakan kecerdasannya untuk mengatasi masalah, menantang norma-norma yang ada, dan memberikan kritik sosial dengan cara yang halus namun tajam.
BACA JUGA:Lucu Banget, Abu Nawas Bingung Bedakan Kurma yang Bagus dan Jelek! Cek Cerita Serunya di Sini!
BACA JUGA:Demi Carikan Putrinya Jodoh, Abu Jahal Pakai Cara Abu Nawas! Endingnya Kocak Banget!
Salah satu kisah tentang kecerdasaan dari Abu Nawas yang terkenal adalah saat dirinya mengerjai pejabat dengan memberikan hadian berisi sampah dan kotoran sapi.
Dikutip dari muslim.okezone.com, kejadian ini bermula dari adanya korupsi, kolusi, nepotisme dan suap di Baghdad, tempat tinggal Abu Nawas pada masa pemerintahan Baginda Raja.
Suatu siang yang panas, Abu Nawas merasa malas dan ingin tidur siang ketika tiba-tiba terdengar suara salam dari seorang tamu.
"Waalaikumsallam warohmatullahi wabarokatuh," jawab Abu Nawas. Tamu tersebut adalah Abu Mizan, tetangga sebelahnya.
"Ada apa ya, tidak biasanya kamu datang siang-siang?" tanya Abu Nawas setelah bersalaman.