Harga Jual Mobil Listrik Bekas Anjlok, Konsumen Harus Bijak Sebelum Membeli

Beberapa hal penyebab harga jual mobil listrik bekas anjlok, Sumber foto : koranradarkaur.id--
BACA JUGA:Mobil Listrik China Kuasai Pasar Indonesia Sepanjang Februari 2025
Fenomena serupa juga terlihat pada mobil listrik Kia EV6 GT-Line yang harga barunya mencapai Rp 1,34 miliar.
Varian tertinggi Kia EV6 GT bahkan dibanderol hingga Rp 1,79 miliar. Namun, unit bekas produksi tahun 2023 kini ditawarkan hanya sekitar Rp 775 juta sampai Rp 850 juta.
Menurut Yannes, baterai menjadi komponen paling krusial dan mahal dalam BEV, dengan nilai mencapai 30 hingga 40 persen dari total harga mobil baru.
Kapasitas baterai akan menurun seiring waktu dan penggunaan, meskipun secara teknis umurnya bisa bertahan hingga 5-10 tahun, tergantung pada kualitas dan merek.
“Meskipun penurunan performa baterai adalah hal yang wajar, kekhawatiran konsumen terhadap besarnya penurunan dan mahalnya biaya penggantian membuat nilai jual kembali menjadi terpukul. Biaya ganti baterai masih tinggi, walaupun trennya menurun secara bertahap,” tambahnya.
BACA JUGA:Seres dan Huawei Hadirkan Aito M9 Versi Terbaru! Mobil Listrik Premium 1.474 Km
Selain faktor teknis, cepatnya peluncuran model-model BEV terbaru dengan teknologi dan harga yang makin bersaing membuat model lama cepat kehilangan daya tarik.
Akibatnya, mobil listrik yang hanya berumur dua hingga tiga tahun pun dianggap kurang relevan, terutama jika dibandingkan dengan fitur-fitur yang ditawarkan model baru.
“Peluncuran model BEV baru yang lebih canggih dan terjangkau membuat mobil lama semakin cepat terlihat usang. Ini turut menekan harga jual kembali secara signifikan,” pungkas Yannes.
Dengan berbagai faktor tersebut, Yannes menyarankan masyarakat untuk bijak sebelum membeli BEV.
Pertimbangan jangka panjang, termasuk potensi depresiasi nilai dan biaya pemeliharaan, harus masuk dalam kalkulasi sebelum memilih mobil listrik sebagai kendaraan utama. ( cw1)