Abu Nawas Bawa Lampu Siang-siang untuk Cari Neraka, Aksinya Bikin Heboh!

Reporter: Riska Ayu Kurniati |

Editor: Dedi Julizar |

Sabtu , 05 Apr 2025 - 06:19

Abu Nawas berjalan membawa lampu minyak di siang hari sambil mengamati sekitar, disaksikan warga Baghdad yang kebingungan-sumber foto: Koranradarkaur.id-

"Ah, Abu Nawas mulai gila," pikir mereka. Ketika hari ketiga tiba, Abu Nawas tetap melakukan hal yang sama, dan orang-orang mulai kehilangan kesabaran.

Di Kota Baghdad, ada undang-undang yang melarang orang gila berkeliaran karena bisa berbahaya. Seseorang bisa saja melakukan tindakan jahat dengan berpura-pura gila.

Akhirnya Abu Nawas ditangkap dan dibawa ke istana. Beberapa musuh politik Raja malah senang, kegilaan Abu Nawas bisa mereka gunakan untuk merusak reputasi Raja.

Raja pun merasa sangat malu dan bertanya dengan keras, "Abu Nawas, apa yang kamu lakukan dengan lampu minyak itu di siang hari?"

"Saya mencari neraka, Baginda Raja yang mulia," jawab Abu Nawas dengan serius, tanpa menunjukkan tanda-tanda kegilaan.

"Kamu gila, Abu Nawas. Ini sudah jelas," kata Raja.

"Tidak, Baginda Raja. Mereka yang gila," balas Abu Nawas.

"Siapa mereka?" tanya Raja.

Abu Nawas lalu meminta orang-orang yang menangkapnya untuk berkumpul di depan istana. Mereka yang hadir jumlahnya ribuan.

Setelah berkumpul, Abu Nawas dan Raja mendekati mereka.

"Wahai kalian yang menganggap diri waras," teriak Abu Nawas, "Apakah kalian selama ini berpikir orang yang memiliki pendapat berbeda adalah munafik?"

"Benar!" jawab mereka serentak.

"Apakah kalian juga yang mengatakan bahwa para munafik itu sesat?" tanya Abu Nawas lagi.

"Betul! Mereka sesat!" jawab warga.

"Jika mereka munafik dan sesat, apa akibatnya?"

abu nawas bawa lampu siang-siang untuk cari neraka, aksinya bikin heboh!                            koranradarkaur.id -lagi-lagi tingkah abu nawas bikin heboh! abu nawas mencari neraka dengan membawa lampu siang-siang. penasaran kisahnya, simak di sini!
kisah abu nawas adalah salah satu cerita yang terkenal dalam sastra arab, yang menyoroti kecerdasan, humor, dan kebijaksanaan seorang tokoh legendaris yang dikenal sebagai abu nawas.
ia adalah seorang penyair dan cerdik pandai yang hidup di era keemasan islam, khususnya di baghdad, yang saat itu merupakan pusat peradaban dan budaya. 
abu nawas sering kali digambarkan sebagai sosok yang penuh dengan akal dan strategi, mampu mengatasi berbagai masalah dengan cara yang unik dan lucu.
cerita-cerita tentang abu nawas tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pelajaran berharga tentang kehidupan, moralitas, dan cara berpikir kritis. 
melalui berbagai petualangannya, ia sering kali menghadapi situasi yang tampaknya konyol atau tidak masuk akal, namun dengan kecerdikannya, ia mampu memutarbalikkan keadaan dan memberikan wawasan baru kepada orang-orang di sekitarnya.
salah satu kisah yang cukup terkenal dari abu nawas adalah saat dirinya mencari neraka dengan membawa lampu siang-siang.
baca juga:gara-gara lalat, abu nawas luluh lantahkan istana raja, ini dia kisahnya!
baca juga:kocak banget, kisah abu nawas menyuruh raja jadi pengemis! berani banget ya!
dikutip dari muslim.okezone.com, abu nawas membuat heboh banyak orang. di setiap sudut rumahnya, ia berhenti sejenak, mengamati sekeliling sambil menggoyang-goyangkan lampu minyak yang ada di tangannya. setelah itu, ia melanjutkan langkahnya dengan lampu tetap di tangan.
perilaku abu nawas jelas membuat penghuni kota baghdad terkejut. bagaimana mungkin seorang yang cerdas seperti abu nawas berjalan di siang hari yang terik sambil membawa lampu? "abu nawas mulai gila," ujar seorang penduduk baghdad. "raja pasti malu memiliki penasihat yang tiba-tiba gila," timpal yang lainnya.
namun, abu nawas tidak menghiraukan semua itu. keesokan harinya, ia kembali keluar rumah lebih pagi dengan lampu minyak yang sama.
ia tidak berbicara dan terus bergerak, celingak-celinguk sambil menggoyang-goyangkan lampu minyaknya. pada hari kedua ini, beberapa orang masih beranggapan bahwa abu nawas dalam keadaan waras. 
mereka pun bertanya apa yang dicari abu nawas di siang hari dengan lampu di tangan. ia menjawab singkat, "saya sedang mencari neraka."
"ah, abu nawas mulai gila," pikir mereka. ketika hari ketiga tiba, abu nawas tetap melakukan hal yang sama, dan orang-orang mulai kehilangan kesabaran.
di kota baghdad, ada undang-undang yang melarang orang gila berkeliaran karena bisa berbahaya. seseorang bisa saja melakukan tindakan jahat dengan berpura-pura gila.
akhirnya abu nawas ditangkap dan dibawa ke istana. beberapa musuh politik raja malah senang, kegilaan abu nawas bisa mereka gunakan untuk merusak reputasi raja.
raja pun merasa sangat malu dan bertanya dengan keras, "abu nawas, apa yang kamu lakukan dengan lampu minyak itu di siang hari?"
"saya mencari neraka, baginda raja yang mulia," jawab abu nawas dengan serius, tanpa menunjukkan tanda-tanda kegilaan.
"kamu gila, abu nawas. ini sudah jelas," kata raja.
"tidak, baginda raja. mereka yang gila," balas abu nawas.
"siapa mereka?" tanya raja.
abu nawas lalu meminta orang-orang yang menangkapnya untuk berkumpul di depan istana. mereka yang hadir jumlahnya ribuan.
setelah berkumpul, abu nawas dan raja mendekati mereka.
"wahai kalian yang menganggap diri waras," teriak abu nawas, "apakah kalian selama ini berpikir orang yang memiliki pendapat berbeda adalah munafik?"
"benar!" jawab mereka serentak.
"apakah kalian juga yang mengatakan bahwa para munafik itu sesat?" tanya abu nawas lagi.
"betul! mereka sesat!" jawab warga.
"jika mereka munafik dan sesat, apa akibatnya?"
"hai abu nawas, kamu gila ya? munafik pasti masuk neraka!" balas mereka.
"baiklah, jika saya dianggap munafik, sesat, dan akan masuk neraka di mana neraka itu? siapa pemiliknya?" tanya abu nawas dengan tenang, sambil mengangkat lampunya tinggi-tinggi seolah mencari sesuatu. 
orang-orang di depan raja mulai tidak sabar dan merasa diledek oleh tingkah abu nawas.
"hai abu nawas, tentu saja neraka ada di akhirat dan milik allah subhanahu wa ta'ala. kenapa kamu tanya?" jawab mereka.
"baginda, mohon maaf," kata abu nawas kepada raja harun. "tolong sampaikan kepada mereka, jika neraka ada di akhirat dan milik allah, mengapa mereka di dunia ini suka sekali menentukan orang lain akan masuk neraka? apakah mereka asisten allah yang tahu rahasia-nya? atau jangan-jangan merekalah yang gila?"
raja terkejut mendengar ucapan abu nawas dan kemudian tertawa terbahak-bahak. abu nawas memang selalu bisa menghibur. *

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Jumat 11 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan