Kondisi Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Memprihatinkan, Benda Bersejarah Terancam Rusak

Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman memprihatinkan.-Sumber foto : koranradarkaur.id-
koranradarkaur.id – Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman yang menyimpan berbagai benda bersejarah dari Kesultanan Kanoman menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan.
Atap bangunan yang menjadi tempat penyimpanan pusaka-pusaka peninggalan kesultanan tersebut sebagian besar mengalami kerusakan parah.
Akibatnya, saat musim penghujan, air dengan deras masuk melalui atap yang jebol, mengancam kelestarian benda-benda bersejarah yang ada di dalamnya.
Sejumlah benda pusaka yang memiliki nilai sejarah tinggi, seperti alat musik tradisional, perhiasan kerajaan, dan perlengkapan upacara adat, terancam rusak jika kerusakan pada atap ini tidak segera diperbaiki.
Beberapa koleksi berharga tersebut diletakkan di bawah atap yang rusak, sehingga ketika hujan turun, air langsung mengalir ke dalam ruangan dan membasahi barang-barang tersebut.
Tentu saja, hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak Keraton Kanoman yang berusaha menjaga warisan budaya mereka, meskipun dengan keterbatasan sumber daya yang ada.
BACA JUGA:Berwisata Sambil Belajar, Inilah 5 Museum Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Simak Lokasinya Berikut
BACA JUGA: BERSEJARAH! Berikut 10 Museum Paling Terkenal di Dunia, Ada di Indonesia?
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengungkapkan bahwa kondisi Museum Gedung Pusaka yang memprihatinkan ini sudah berlangsung sekitar satu tahun terakhir.
Kerusakan atap yang cukup parah tidak hanya menyebabkan kebocoran, tetapi juga memperburuk keadaan dengan adanya kelembapan yang tinggi di dalam ruangan.
Hal ini tentu berisiko besar terhadap kelestarian koleksi pusaka yang sangat bernilai bagi sejarah dan budaya Keraton Kanoman.
“Selama ini kami melakukan perawatan seadanya karena keterbatasan dana. Kami sangat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah daerah atau pihak-pihak yang peduli terhadap pelestarian budaya untuk membantu perbaikan kondisi bangunan ini,” kata Ratu Raja Arimbi Nurtina dalam wawancara di Keraton Kanoman.
Selain masalah kerusakan atap, perawatan bangunan museum yang minim juga menghambat upaya pelestarian koleksi benda bersejarah di dalamnya.
Para pengelola museum sering kali harus berjuang dengan anggaran yang terbatas, sementara kebutuhan akan renovasi dan perawatan sangat mendesak untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.