Serunya Bermain Meriam Karbit di Pinggir Sungai Menjelang Lebaran

KORANRADARKAUR.ID – Sudah menjadi suatu kebiasaan khas atau tradisi warga di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat ketika bulan Ramadan bermain meriam karbit yang berada di pesisir Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. 

Tradisi yang unik bermain meiam karbit dilakukan beberapa minggu sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri dengan menggunakan batang kayu besar sementara di daerah lain bermain meriam menggunakan bambu.

BACA JUGA:Bulan Suci Ramadan Penuh Berkah, Begini Tradisi Kenduri Ruah di Kepulauan Riau

Tradisi bermain meriam karbit dengan cara batang kayu dibelah untuk dibuat rongga dan disatukan lagi serta diikat dengan rotan dan kemudian diisi air dan karbit. 

Menjelang lebaran dan masih dalam suasana puasa dengan bermain meriam karbit dengan suara ledakannya berdentum dan suaranya yang sangat keras dapat didengar oleh masyarakat di Kota Pontianak.

Bermain meriam karbit dengan suara berdentum keras membuat masyarakat senang dengan adanya kegiatan pertanda akan menghadapi lebaran yang dinantikan umat islam tak lama lagi hanya menghitung hari saja.

BACA JUGA:Bulan Suci Ramadan, di Medan Ada Tradisi Mandi Mangir

Bahkan tradisi yang sudah lama dilakukan ini banyak digemari olah anak muda apa lagi suaranya yang keras sedikit mengganggu pendengaran namun ini sudah menjadi tradisi satu tahun sekali di bulan puasa.

Dikutip dari laman kumparan.com, bermain meriam karbit yang menjadi tradisi unik di Pontianak sangat antusias masyarakat dengan adanya tradisi yang unik.

Meriam karbit erat kaitannya dengan sejarah Kota Pontianak yang merupakan warisan para leluhur hingga sekarang membuat masyarakat merasa senang dan bahagia.

Selain bermain meriam karbit juga ada tradisi menjelang lebaran ketika menjalankan ibada puasa tentang sejarah Kota Pontianak yang paling populer hingga sekarang.

BACA JUGA:Kota Kembang Idul Fitri dengan Tradisi Sungkeman, Tanda Penghormatan dan Permohonan Maaf

Adapun tradisi menjelang lebaran di Pontianak diantaranya ada memasang keriang bandong, tradisi yang sudah kebiasaan ini merupakan penyalaan sejenis obor dari bambu kecil atau botol bekas.

Dengan diberi sumbu dan diletakkan di halaman rumah-rumah pada saat malam hari sepanjang bulan Ramadan hal ini dapat memberikan penerangan dan terlihat lebih indah dengan banyaknya obor.