Pindah Jadi Kapolres Rejang Lebong, AKBP Florentus Situngkir Dikenal Dekat ke Siapapun

koranradarkaur.id - AKBP Florentus Situngkir, S.IK yang sebelumnya menjabat Kapolres Bengkulu Selatan resmi pindah tugas menjadi Kapolres Rejang Lebong.

Mutasi dan rotasi jabatan para perwira menengah (Polri) termasuk di jajaran Polda Bengkulu ini setelah mutasi besar-besaran oleh Kapolri terbaru 2025.

Sehingga, dalam mutasi dan rotasi jabatan itu juga termasuk Kapolres Bengkulu Selatan dan Kapolres Lebong yang ikut terkena mutasi tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan Radar Kaur (RKa), selama di Bumi Sekundang Setungguan ini, AKBP Florentus Situngkir, S.IK dikenal dekat dengan siapa pun.

Baik dengan seluruh masyarakat, hingga dengan para awak media. Selain dikenal sangat baik, Florentus juga sering mengadakan kegiatan sosial.

BACA JUGA:Jelang Berbuka Puasa, Kapolres Bengkulu Selatan Bersama Awak Media Bagi 200 Paket Takjil

BACA JUGA:Pastikan Sembako Aman dan Tak Ada Oplosan MinyaKita, Kapolres Bengkulu Selatan Cek Pasar

Sehingga, wajar saja jika kebaikan dan kedekatannya dengan semua orang, menjadikan AKBP Florentus banyak meninggalkan kenangan di Bengkulu Selatan.

Perwira menengah (Pamen) Polri berpangkat AKBP ini secara resmi menduduki jabatan Kapolres Bengkulu Selatan terhitung sejak awal tahun 2023.

Selama dipercaya mengemban amanah Kapolres Bengkulu Selatan lebih dari dua tahun, banyak prestasi yang berhasil diperoleh Polres Bengkulu Selatan.

Terbaru salah satu kesuksesan AKBP Florentus Situngkir adalah berhasil mengamankan pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024 lalu.

Bukan hanya itu saja, dirinya juga tetap sukses mengamankan pelaksanaan persiapan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 di Bengkulu Selatan.

Terpenting lagi, selama kepemimpinan beliau, Polres Bengkulu Selatan, juga berhasil menangani 243 kasus sepanjang tahun 2024 lalu.

Menariknya, angka kasus tersebut diketahui menurun sekitar 6,4 persen dari tahun angka kasus pada tahun sebelumnya 2023, dengan kasus sebanyak 250 kasus.