7 Peninggalan si Pahit Lidah di Bengkulu, Empat Ada di Kaur
DOK/RKa BATU JUNG: Kondisi Batu Jung laut di Desa Wayhawang Kecamatan Maje Kabupaten Kaur diyakini merupakan kapal berubah batu akibat si Pahit Lidah.--
Konon, tanah-tanah yang dibuang si Lidah Pahit itu membendung aliran Sungai Air Ketahun dan akhirnya membentuk sebuah danau besar yang diberi nama Danau Tes.
3. Rimba Batu Balai
Jejak peninggalan si Pahit Lidah selanjutnya adalah Rimba Batu Balai. Letaknya di Desa Rimba Besar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma.
Melansir laman radarselatan.disway.id, Minggu 7 Januari 2024. Rimba Batu Balai sebelumnya adalah pemukiman penduduk. Yang kemudian dikutuk menjadi batu oleh di Pahit Lidah.
Diceritakan, kutukan ini bermula saat warga di tempat tersebut. Yang kala itu sedang mengadakan hajatan besar tidak memberi respon ketika dipanggil oleh si Pahit Lidah. Dia kemudian kesal lalu mengatakan, jika semua orang di sana telah jadi batu. Kemudian, ucapannya itu menjadi kenyataan.
4. Karang Tinggi
Jejak peninggalan si Pahit Lidah selanjutnye Karang Tinggi yang ada di daerah Pantai Penyabungan Desa Tanjung Bunga Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur.
Dalam suatu kesempatan beberapa waktu lalu. Kades Tanjung Bunga Risman bercerita, daerah Karang Tinggi sebelumnya merupakan dusun yang dikutuk menjadi batu oleh Si Pahit Lidah.
Dugaan itu diperkuat dengan adanya batu karang berbentuk rumah panggung, serta pecahan bebatuan yang menyerupai genteng di tempat tersebut.
Diceritakannya, dikutuknya dusun itu menjadi batu lantaran tak merespon ketika Si Pahit Lidah itu memanggil dari arah Pantai Sekunyit Kecamatan Kaur Selatan.
5. Keris Santan
Melansir laman radarkaur.disway.id, Minggu 7 Januari 2023. Keris Santan yang pernah digunakan salah satu raja Kerajaan Kaur. Merupakan peninggalan dari si Pahit Lidah.
Dalam buku berjudul "Peninggalan Sejarah dan Potensi Wisata Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu" yang dikarang oleh Zusneli Zubir dan diterbitkan oleh BPSNT Padang.
Disebutkan juga bahwa Keris Santan yang dipakai oleh raja Kerajaan Kaur kala itu berasal Pangeran Serunting Sakti atau si Pahit Lidah.
BACA JUGA:Harga CPO Kelapa Sawit Terus Menguat, Perhatikan Penyebabnya