7 Peninggalan si Pahit Lidah di Bengkulu, Empat Ada di Kaur

RADAR KAUR - Sebagian besar masyarakat yang Sumatera Selatan Bagian Selatan (Sumbagsel). Tentu sudah tak asing dengan kisah Serunting Sakti. Seorang pendekar sakti berjuluk si Pahit Lidah.

Dikisahkan melalui cerita rakyat masing-masing daerah. Beberapa tempat di Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Provinsi Lampung dan Jambi pernah disinggahi orang sakti tersebut. Hal tersebut dibuktikan adanya artefak peninggalan si Pahit Lidah. 

Di Provinsi Bengkulu ada banyak peninggalan si Pahit Lidah. Setidaknya ada 7 peninggalan yang berhasil kami rangkum. Empat di antaranya ada di Bumi Se'ase Seijean atau Kabupaten Kaur.

Lantas apa saja ketujuh peninggalan itu beserta kisahnya? Simak ulasan singkat berikut berdasarkan data yang kami rangkum dari berbagai sumber.

1. Batu Jung

Batu Jung yang terletak di Desa Wayhawang Kecamatan Maje kisahkan merupakan jejak peninggalan si Pahit Lidah di Kabupaten Kaur. Masyarakat setempat meyakininya adalah sebuah kapal yang dikutuk menjadi batu oleh Serunting Sakti. 

"Benar, Batu Jung di Pantai Wayhawang adalah kutukan si Pahit Lidah yang kami percayai sejak dulu. Apalagi cerita ini turun-temurun diceritakan oleh sesepuh dan tetua disini. Batu Jung yang ditengah itu keramat, dipercayai penjaga Pantai ini berada di sana," ujar Syarif (56) warga setempat melansir radarkaur.disway.id, Minggu 7 Januari 2023.

Dikisahkan, seketika sampai di daerah pantai Wayhawang. Si Pahit Lidah yang berada di pesisir pantai melihat sebuah kapal di tengah laut. Dia yang membutuhkan puntung api lalu berniat memintanya pada orang yang ada di kapal tersebut.

Dia lalu berteriak untuk menyampaikan niatnya. Namun, setelah beberapa kali teriak tak ada tanggapan dari awak kapal. Dia yang kesal lalu menyampaikan serapa, orang di kapal itu telah menjadi batu. Karena ucapan saktinya itu seketika kapal beserta orang di dalamnya menjadi batu.

BACA JUGA:5 Manfaat Buah Nanas, Dapat Menyehatkan Mata

2. Danau Tes

Objek wisata Danau Tes yang berada di Desa Kutei Donok dan Desa Tes di Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten Lebong. Diyakini merupakan salah satu peninggalan Si Lidah Pahit.

Melansir laman palpres.disway.id, Minggu 7 Januari 2023. Dikisahkan, hiduplah seorang sakti bersama seorang anaknya di Dusun Kutei Donok di daerah Ranah Sekalawi yang kini dikenal daerah Lebong. Dia dijuluki "si Pahit Lidah" oleh warga setempat. Ini lantaran ucapannya yang pasti menjadi kenyataan.

Suatu hari dia menyampaikan niatnya pada ketua dusun untuk membuat sebuah sawah di daerah Baten Kawuk. Letaknya sekitar 5 Kilometer (Km) dari Dusun Kutei Donok. Setelah mendapat izin dia lalu menggarap lahan yang berada di bantaran Sungai Ketahuan itu menjadi area persawahan.