Kasus PMK di Provinsi Bengkulu Belum Berakhir, Puluhan Ekor Sapi Terinfeksi!
Kasus PMK di Provinsi Bengkulu kembali terpantau. Sumber foto: koranradarkaur.id--
BENGKULU - Sempat hening beberapa waktu lantaran memanasnya penyakit sapi ngorok yang menyerang sapi dan kerbau. Ternyata kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bengkulu terpantau kembali. Ditemukannya 14 ekor sapi milik warga Kota Bengkulu yang terinfeksi PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Bengkulu drh.M Syarkawai, MP mengatakan, dalam kasus PMK di Provinsi Bengkulu yang terpantau di Kota Bengkulu ini. Terjadi akibat masuknya sapi dari daerah tetangga.
"Hasil koordinasi yang kami lakukan dinas setempat terkait penyebaran kasus PMK di Provinsi Bengkulu ini. Sebanyak 14 ekor hewan ternak sapi di Kota Bengkulu telah terjangkit PMK dan masuknya penyakit tersebut dikarenakan kiriman sapi dari kabupaten tetangga," ungkap Syarkawi, Senin 20 Januari 2025.
Ia menyebut, kasus PMK di Kota Bengkulu bermula ketika salah satu peternak menambah dua ekor sapi sebagai peliharaannya. Kedua ekor ternak kaki empat ini berasal dari salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu yang telah terjangkit PMK.
Penularan PMK dari dua ekor tersebut, lalu menyebar ke hewan ternak lainnya. Sehingga membuat saat ini tercatat total kasus PMK mencapai 14 ekor.
"Petugas telah mengambil sampel sapi terinfeksi PMK dan mengirim ke Balai Veteriner Lampung untuk penanganan lebih lanjut," sebutmya.
BACA JUGA:Cegah Penyakit Ngorok, Jaga Kebersihan Kandang Ternak dan Semprot Disinfeksi Berkala
BACA JUGA:Vaksinasi Ternak Masyarakat Untuk Penyakit Ngorok Tuntas, Jumlah Ternak Mati Menurun
Dengan adanya kasus PMK di Kota Bengkulu, ia meminta, agar peternak menahan sementara waktu penambahan hewan ternak jenis sapi, kerbau, kambing, dan domba dari luar wilayah. Ini perlu dilakukan hingga situasi kondusif agar kasus PMK tidak semakin meluas.
"Lalu juga lakukan vaksinasi sebagai bentuk antisipasi. Agar ternak jenis sapi, kerbau, kambing ataupun domba terhindar dari PMK," tuntasnya.
Sementara itu, mengantisipasi penyebaran PMK di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Peternak setempat memang telah diimbau, agar menunda pembelian dari luar kota atau kabupaten tetangga.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu Henny Kusuma Dewi mengatakan, Pemkot telah menyarankan peternak agar melakukan penundaan pembelian atau penambahan hewan ternak dari luar kota sebagai langkah preventif.
"DKPP terus mengintensifkan pemantauan dan memberikan edukasi kepada peternak dalam upaya menanggulangi wabah PMK," pungkasnya.