Usai Penyakit Ngorok, di Bengkulu Selatan Ternak Mati Disereng BEF, Ini Imbauan ke Pemilik Ternak
Ternak mati diserang penyakit BEF di Bengkulu Selatan-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
"Jika ternak sudah ada gejala penyakit ini, sebaiknya diberikan antibiotic hingga ramuan khusus. Bagusnya sebaik melapor ke PPL untuk tindakan tepat," jelas Kadis.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Kaur (RKa), di lapangan khususnya di wilayah Kecamatan Pino Raya, memang banyak sekali sapi bali terkena BEF.
Contohnya di Desa Talang Padang, kurun beberapa pekan terakhir sebanyak 7 ekor sapi mati lantaran terserang penyakir mematikan BEF tersebut.
Peternak sebelumnya sudah mengambil langkah pengobatan dengan memberikan ramuan tradisional dan suntikan. Namun, upaya tersebut gagal karena kondisi tubuh ternak yang semakin melemah.
Khairun (50) peternak sapi Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya mengakui, jika ternak menjadi korban keganasan penyakit BEF.
"Ya, ada 2 ekor ternak saya sudah terkena BEF, suhu tubuhnya sangat panas. Karena tidak ingin beresiko, akhirnya ternak ini saja jual," ujarnya.
Senada disampaikan Gunawan (55) peternak lainnya, kebanyakan sapi yang sedang mengandung hingga baru melahirkan anak rentan diserang BEF.
Bahkan, ternak dengan kondisi ini lebih tinggi angka kematiannya akibat BEF. Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah segera mencari solusi akan hal ini.
"Sapi saya sudah mati yang indukan, anaknya ikut mati. Padahal sudah diobati beberapa kali. Kami harap ada solusi dari pemerintah," pungkasnya.*