Usai Penyakit Ngorok, di Bengkulu Selatan Ternak Mati Disereng BEF, Ini Imbauan ke Pemilik Ternak
Ternak mati diserang penyakit BEF di Bengkulu Selatan-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Baru saja para pemilik ternak di BS digemparkan dengan penyakit ngorok atau virus SE, kini muncul lagi penyakit baru serang ternak.
Yang mana, akhir-akhir ini banyak ternak di wilayah Kabupaten BS yang mulai terjangkit dan diserang penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF).
Diketahui, penyakit BEF pada ternak muncul setelah wilayah BS sejak beberapa waktu belakangan ini kerap dilanda hujan deras yang tak beraturan.
Kadis Pertanian BS Sakimin, S.Pt mengatakan, kondisi cuaca dapat menyebabkan penyakit BEF atau Bovine Ephemeral Fever menyerang hewan ternak.
Penyakit ini sering disebut juga sebagai Demam Tiga Hari (Three Days Sickness). Hal ini lantaran penyakit ini bersifat akut yang disertai demam.
Yang paling mengerikan dari penyakit BEF pada hewan ternak ini, karena dengan angka kematian (morbiditas) ternak yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Beragam Virus Serang Ternak di Bengkulu Selatan, Distan : Respon Pemerintah Pusat Masih Kurang
BACA JUGA:Virus Ngorok Dimanfaatkan Oknum, Ternak Sengaja Diracun Agar Dijual Murah, Sekda : Kandangkan Ternak
Adapun, gejala awal penyakit ini yaitu peningkatan suhu tubuh sapi secara dratis. Lalu diiringi bagian tubuh gemetar hebat hingga keluar cairan dari dalam hidung dan mulut.
Tak hanya itu, ternak yang terserang BEF juga kehilangan nafsu makan dan minum. Ternak yang terkena BEF lebih banyak diam dengan pandangan mata yang sendu.
Sementara, cara terbaik menghindari penyakit ini dengan menjaga kebersihan kandang hingga menambahkan suplemen pada ternak.
"Utamanya jangan membiarkan ternak kehujanan karena bisa memicu penyakit ini lebih akut," ungkap Sakimin.
Sementara itu, sambung Kadis, berdasarkan penelitian tim ahli, kebanyakan penularan penyakit BEF melalui gigitan nyamuk yang sering hinggap di badan ternak.
Hal tersebut lantaran nyamuk tersebut bersifat vector dan berpindah dari satu ternak ke ternak lainnya yang kemudian membawa penyakit.