Untuk Pengembangan Produksi, Saatnya Perkebunan Sawit Harus Bertransformasi

KEBUN SAWIT : Kebun sawit milik petani Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.--

RADAR KAUR- Dalam mengembangkan produksi kelapa sawit di Indonesia, perlunya perkebunan sawit bertransformasi dan mengandalkan teknologi  serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.

Dikutip dari cnbcindonesia.com, menurut Direktur Pusat Sains Kelapa Sawit Instiper Purwadi. Keberlanjutan menjadi kunci daya saing kelapa sawit. Dengan begitu kelapa sawit tidak hanya menjadi komoditas semata, melainkan juga basis minyak nabati dunia.

Kapasitas petani sawit harus ditingkatkan sehingga bisa terus ber inovasi produktivitas sawit saat ini terus berproduktivitas walaupun dikaitkan dengan El Nino.

Perkebunan sawit harus bertransformasi jadi mengandalkan teknologi dan SDM terampil. Pemanfaatan teknologi karena saat ini perkebunan sawit petani Indonesia hanya mengandalkan karunia tuhan.

Selain pemanfaatan teknologi, pengembangan data base juga menjadi kunci dalam peningkatan produksi kelapa sawit. Pemerintah harus membangun kelembagaan dengan petani, sehingga kebijakan yang dikeluarkan bisa lebih efektif.

Kebijakan kalau dikeluarkan dan tidak efektif, bisa dikoreksi atau buat kebijakan baru. Ada kebijakan kemitraan.

BACA JUGA:Amalkan Doa Sulaiman, Manfaatnya Luar Biasa

Tahun 2024, di prediksi harga sawit bakal naik. Tahun 2023 industri minyak sawit tidak lebih baik dari tahun lalu, terutama dalam harga.

Mengacu pada data Refinitiv, harga CPO diperdagangkan di level MYR 3.741 per ton hari ini, Kamis 2 November 2023. Harga CPO meningkat 1,44 persen dari perdagangan.

Adapun, harga CPO mengalami penurunan sebesar 12,03 persen dari MYR 4.253. Harga akan bullish pada 2024 karena beberapa faktor. Salah satunya adalah El Nino yang ada tahun ini, El Nino memengaruhi produksi untuk tahun 2024.

Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia telah mengalami stagnasi produksi sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini, menurutnya, disebabkan oleh progres yang lamban dari penanaman oleh petani kecil.

Sementara pemerintah akan terus menjalankan B35 dengan pertumbuhan konsumsi domestik untuk makanan dan industri.Sedangkan hingga Agustus 2023, produksi baru mencapai 36,3 juta ton. Dengan kinerja ekspor biodiesel dan oleochemical tercatat sebesar 23,4 juta ton. (*/ujr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan