Debat Terbesar Dunia, Mahasiswa Indonesia Bertanding, Ada dari Bengkulu?
Tim mahasiswa Indonesia yang berlaga di World Universities Debating Championship 2024 di Vietnam, 27 Desember 2023 sampai 5 Januari 2024--
RADAR KAUR - Empat tim mahasiswa mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Debat Antaruniversitas atau World Universities Debating Championship (WUDC). Ajang talenta internasional ini digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, 27 Desember 2023 sampai 5 Januari 2024.
WUDC merupakan turnamen debat terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun. Ajang ini adalah lomba debat bersistem yang menggunakan format Debat Parlemen Inggris. WUDC pertama kali diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia pada tahun 1981 dan telah berlangsung selama 43 tahun.
Tim WUDC Indonesia adalah pemenang National University Debating Championship (NUDC) yang telah mengikuti pembinaan dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek.
Mereka terdiri dari Anak Agung Gde Satwika Ananta dan Ryan Kusnadi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ricofelix Wijaya dan William dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) Persahabatan Internasional Asia, Farrel Yano Tonapa dan Joshua Amadeo Enzo Rivaldo Karouw dari Universitas Udayana, Joceline Tay dan I Kadek Dwi Arya Divananda dari Universitas Telkom.
Mereka akan didampingi oleh para pembina yakni Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan I Nyoman Rajin Aryana dari Politeknik Negeri Bali (PNB).
BACA JUGA:MIN 2 Kaur Terima 6 Lokal Bangunan dari SBSN
Dikutip dari kampus.republika.co.id Kepala Puspresnas Maria Veronica Irene Herdjiono, mengatakan, para mahasiswa siap berkompetisi dan meraih prestasi terbaik di ajang WUDC.
Di ajang WUDC para debaters akan berkompetisi dengan debaters dari berbagai negara. Mereka akan menyampaikan komunikasi secara critical thinking, communication skill, dan memberikan pemahaman. Pembinaan ini akan menjadi modal mereka dalam meraih prestasi terbaik.
“Para mahasiswa akan mengikuti kegiatn dengan baik, kegiatan ini akan menjadi modal mahasiswa dalam meraih prestasi mereka menjadi mahasiswa terbaik,” ungkapnya.
Sedangkan Pembina Rachmat Nurcahyo, menyampaikan keempat tim telah siap untuk berkompetisi setelah mengikuti dua tahap pembinaan. Tim mahasiswa Indonesia sebelumnya sudah mengikuti dua kali pembinaan secara luring yang difasilitasi Puspresnas.
Anggota tim mendapatkan pemberian materi oleh pembina, latih tanding (sparring partner), dan praktik/simulasi. Para mahasiswa melakukan pembinaan pertama di bulan Oktober dan Desember
“Keempat tim telah mengikuti dua kali pembinaan. Dua pembinaan ini tidak hanya mendapatkan teori saja tetapi di dalamnya juga kita adakan sparing untuk melatih persiapan mereka,” kata Rachmat.(*/fps)