Desain Suzuki APV Tak Banyak Berubah, Karena Menyasar Pasar Niche
Mobil Suzuki APV yang dijadikan ambulance-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Suzuki APV, yang pertama kali diluncurkan pada 2004, telah menjadi salah satu pilihan kendaraan keluarga dan niaga ringan di Indonesia. Namun, meski sudah lebih dari dua dekade sejak pertama kali debut, desain APV tak banyak mengalami perubahan.
Ini mencerminkan strategi Suzuki yang mempertahankan model tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat spesifik, meskipun kendaraan ini tidak menjadi pilihan utama bagi konsumen umum.
Bahkan, hingga 2024, tampilan eksterior APV masih sangat mirip dengan model aslinya, dengan ciri khas lampu besar dan desain boxy yang kental, baik di bagian samping maupun belakang kendaraan.
Pada tahun 2007, Suzuki melakukan penyegaran dengan memperkenalkan APV Arena, yang membawa sedikit perubahan pada desain dan fitur, tetapi tetap mempertahankan karakteristik utama dari model pertama.
Namun, meskipun beberapa waktu telah berlalu, Suzuki tampaknya enggan melakukan pembaruan besar pada tampilan APV. Hal ini diakui langsung oleh Dony Ismi Saputra, Deputy Managing Director Sales and Marketing 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), dalam ajang Giicomvec 2024 yang digelar belum lama ini.
BACA JUGA:Segini Harga Baru Suzuki APV 2024, Cukup Terjangkau dan Bisa Dicicil
BACA JUGA:5 Kelebihan Suzuki APV Luxury, Masih Belum Yakin Buat Beli?
Menurut Dony, keputusan untuk tidak mengubah desain APV secara signifikan disebabkan oleh fokus pasar yang lebih mengutamakan fitur dan fungsi kendaraan ketimbang estetika.
"Kebanyakan pembeli APV, adalah perusahaan, dan untuk penggunaan khusus, bukan untuk pasar retail. Mereka lebih membutuhkan kendaraan dengan spesifikasi yang sesuai, bukan model atau desain yang terus diperbarui," ujar Dony, dikutip dari kompas.com.
Dony juga menjelaskan bahwa pasar APV di Indonesia lebih tersegmentasi dan tidak terlalu besar. Menurutnya, penjualan APV di pasar retail Indonesia. Hanya menyumbang kurang dari 10 persen, dari total penjualan mobil Suzuki.
Dalam angka konkret, penjualan APV berkisar antara 350 hingga 400 unit per bulan. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan model-model lain seperti Suzuki Ertiga atau Suzuki XL7 yang lebih populer di kalangan konsumen.
Walaupun demikian, APV tetap memiliki tempat di pasar kendaraan niaga ringan dan fleet. Banyak perusahaan yang lebih memilih APV karena kapasitas angkut yang cukup besar, daya tahan, dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Misalnya, banyak perusahaan logistik dan penyedia layanan yang membutuhkan kendaraan yang dapat mengangkut banyak barang dengan biaya operasional yang efisien, sementara desain mobil tidak menjadi prioritas utama.
Namun, meskipun penjualan APV terbilang kecil di pasar ritel, Dony mengungkapkan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung kendaraan ini. "Meskipun volume penjualannya kecil, kami tetap menjaga keberadaan APV karena kendaraan ini sangat penting untuk segmen fleet dan bisnis tertentu," tambah Dony.