Menuju Generasi Sehat dan Cerdas, Pemda Kaur Gelar Rembuk Stunting, di Sini Penjelasannya
Kegiatan rembuk stunting Kabupaten Kaur dilaksanakan Aula Bapperida Kabupaten Kaur, Selasa 19 November 2024. -Sumber foto: IST/RKa-
Kepala Bapperida Kaur, Dr. Ir. Hifthario Syahputra, ST., M.SI. IPM, ASEAN Eng, APEC ER menyampaikan, stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak saja.
Tetapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kemampuan belajar, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi sekolah.
Berdasarkan data, prevalensi stunting di Kabupaten Kaur justru mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2022 angka stunting 12,4%, tapi pada tahun 2023 prevalensi stunting naik 14,3%. Kondisi ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Diprioritaskan Wilayah Tinggi Stunting, Ini Alasan Utamanya
“Kenaikan angka stunting ini harus menjadi perhatian serius, jangan sampai persoalan ini terus berlanjut. Harus diatasi sesegera mungkin, karena ini menyangkut perkembangan Kaur ke depan,” ujarnya.
Tambahnya, rembuk ini menjadi wadah untuk membahas strategi dan langkah konkret dalam menurunkan angka stunting. Lima pilar utama yang menjadi fokus dalam percepatan penurunan stunting, yaitu komitmen dan visi kepemimpinan, komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, konvergensi spesifik dan intervensi sensitif, ketahanan pangan dan gizi, serta sistem, data, informasi, riset, dan inovasi, menjadi bahan diskusi yang mendalam.
BACA JUGA:Percepatan Pencegahan Stunting, Dinkes Kaur Orentasi KAP, Ini Peserta Kegiatannya
“Mari kita bergerak cepat, semua harus melibatkan diri dengan maksimal. Supaya persoalan ini bisa diatasi dengan tuntas, jangan sampai lengah. mari kita laksanakan tugas dan fungsi dalam visi misi pengatasan stunting ini dengan sebaik – baiknya,” tutupnya.
Satgas Stunting Provinsi Bengkulu Nurcahyadi Siddiq memaparkan, kondisi terkini stunting di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan. Tapi sayangnya, Kabupaten Kaur justru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
Nurcahyadi menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi lintas sektor untuk mengatasi permasalahan stunting.
“Saya berharap rembuk stunting ini dapat melahirkan komitmen bersama dan langkah nyata dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kaur. Dengan melibatkan berbagai pihak dan mengoptimalkan peran masing-masing. Supaya generasi penerus di Kabupaten Kaur dapat tumbuh sehat dan cerdas, serta memiliki masa depan yang cerah,” tuntasnya.