Tidak Satupun Barang Selamat, Kerugian Tembus Rp 400 Juta
Korban rugi Rp 400 jutaan akibat kebakaran di Bengkulu Selatan. -Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Duka yang mendalam masih menyelimuti keluarga besar, Julian Sabirin (52) warga RT 1 Kelurahan Ibul Kecamatan Kota Manna Kabupaten BS.
Bagaimana tidak, akibat kebakaran yang menghanguskan rumahnya pada, Kamis 14 November 2024 siang sekitar pukul 12.01 WIB, tidak ada satupun barang milik korban yang bisa diselamatkan.
Mengingat, akibat kobaran api yang sangat besar membakar rumah tersebut, rumah korban beserta isinya terbakar sekitar 95 persen. Korban bahkan diperkirakan rugi hingga Rp 400 jutaan.
Kadis Satpol-PP dan Damkar BS Erwin Muchsin, S.Sos saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa) mengakui, jika memang tidak ada satupun barang berharga milik korban yang berhasil diselamatkan.
Mengingat, pada saat kebakaran terjadi, api yang membakar rumah korban cepat membesar. Belum lagi, pada saat kejadian angin berhebus kencang. Sehingga, api semakin cepat membesar.
BACA JUGA:Kebakaran Masih Tinggi, 316 Redkar Disebar Bengkulu Selatan, Kinerjanya Mana? Siapa Salah?
BACA JUGA:Diduga Kebakaran Toko Speart Part Motor Demi Klaim Asuransi? Polisi: Masih Pulbaket
Sementara itu, untuk memadamkan api yang membakar rumah korban, pihaknya telah menerjunkan 3 unit armada Damkar dan juga 50 orang Satuan Tugas (Satgas) Damkar.
"Jarak 45 menit, api baru dapat dipadamkan oleh petugas. Dilanjutkan dengan proses pencarian api yang tersembunyi di semua ruangan rumah," kata Erwin.
Sementara itu, lebih lanjut Erwin, untuk saat ini penyebab kebakaran diperkirakan karena adanya korsleting listrik. Namun, berdasarkan keterangan warga api berasal dari arah dapur rumah korban.
"Sementara ini, penyebab kebakaran karena adanya korsleting listrik di dalam rumah korban," jelas Erwin.
Sebelumnya, Arjo Arifin (58) kerabat dekat korban mengakui, jika saat peristiwa kebakaran kondisi rumah memang sedang dalam keadaan kosong .
Mengingat, korban Julian yang berprofesi sebagai tukang bangunan sedang pergi bekerja. Sementara, sang istri bernama, Yensi juga sedang tidak ada di rumah.
Sebab, pada saat itu sang istri sedang pergi panen cabai di area Kecamatan Seginim. Sementara, kedua anak korban sedang pergi sekolah.