Kembang Kuning, Desa Wisata Terbaik NTB di Kaki Gunung Rinjani Berhasil Sedot Wisatawan Asing

Desa wisata terbaik di Provinsi NTB bernama Kembang Kuning. -Sumber Foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID - Jadi salah satu desa wisata terbaik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Desa itu adalah Kembang Kuning yang berada di Kabupaten Lombok Timur. Sebagai desa wisata terbaik yang ada di provinsi tersebut. Desa Kembang Kuning diresmikan sebagai salah satu desa wisata oleh Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr.Hj Sitti Rohmi Djalillah pada tangggal 21 September 2019.

Peresmian desa wisata terbaik itu ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai salah satu desa wisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Desa Wisata terbaik ini terletak di bawah kaki Gunung Rinjani dengan curah hujan 3000mm dan suhu rata-rata 25ºC. Kemudian berada pada ketinggian 600-800 meter dari permukaan laut (mdpl). 

Sehingga dengan begitu membuat desa wisata ini mejadi tempat yang subur. Juga mempunyai panorama alam yang indah dan udara yang sejuk. Kondisi ini menjadi daya tarik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.

Melansir jadesta.kemenparekraf.go.id, Selasa 12 November 2024. Berikut sejumlah produk wisata unggulan di Desa Wisata Kembang Kuning Provinsi NTB ini. 

1. Kulentang Nunggal

Kulentang Nunggal adalah alat musik tradisional yang dimainkan oleh 25 orang dengan masing-masing orang memainkan satu nada, sehingga tercipta nada yang indah.

BACA JUGA:Berwisata ke Babel, Desa Wisata Terbaik di Belitung Ini Harus Disambangi, Ini Potensinya

BACA JUGA:Gerbong Menuju Kehidupan Masa Lampau di Tiworiwu, Ini Desa Wisata Terbaik di NTT

2. Rebana

Rebana merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari kayu dan kulit kambing dan dimainkan oleh 25 orang. Masing-masing orang memainkan satu not nada. 

3.Pengolahan Kopi Tradisional

Para pengunjung atau wisatawan disuguhkan proses pengolahan biji kopi secara tradisional. Mulai dari proses sangrae kopi menggunakan alat tradisional bernama kekete. Kemudian ditumbuk sampai halus dengan menggunakan lisung sehingga menjadi bubuk kopi yang siap dinikmati. 

Di sini para wisatawan akan dikenakan tarif Rp 200 ribu/orang untuk sekali proses dan akan diberikan hasil olahan masing-masing 250 gram sebagai oleh-oleh.

4. Minyak Kelapa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan