Desa Wisata Terbaik di Kepri, Surga Tersembunyi di Pulau Terluar Indonesia
Desa Wisata Belibak di Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan salah satu desa wisata terbaik yang ada di Provinsi Kepri.-Sumber foto: koranradarkaur.id-
BACA JUGA:Desa Wisata Bongkasa, Indahnya Alam dan Budaya Bali
2. Pangeran Brunei
Desa Belibak yang terdiri 5 pulau dengan total penduduk hanya 247 jiwa tersebut dikisahkan, menjadi salah satu tempat bermukimnya seorang pangeran asal Brunei Darussalam.
Ada cerita menarik di desa ini. Kepala Desa Belibak Anambas Marzuki menceritakan, konon pada pertengahan abad ke-17 Masehi.
Seorang pangeran Brunei Darussalam bernama Pangeran Merte, berlayar menuju ke Johor Malaysia.
Di perjalanan, kapalnya dihantam gelombang tinggi sehingga berlindung di Pulau Belibak. Saat itu, banyak bajak laut yang menguasai wilayah Laut China Selata, termasuk di Kepulauan Anambas.
Mendengar adanya pendatang di daerahnya, penguasa wilayah di Anambas bernama Datuk Kaya Dewa Perkasa, memerintahkan anak buahnya mendatangi perahu Pangeran Merte.
“Pangeran Merte dan rombongannya, akhirnya dibawa anak buah Datuk Kaya Dewa Perkasa ke Gunung Kute untuk menghadapnya,” katanya.
Mereka ditanyai perihal maksud kapal mereka bersandar di bibir pantai Pulau Belibak. Saat diinterogasi, Datuk Kaya Dewa Perkasa tertarik dengan sosok Pangeran Merte, yang muda dan berwibawa.
BACA JUGA:Mengunjungi Desa Les, Desa Wisata di Bali Yang Miliki Potensi Orisinil
Pangeran Merte mengungkapkan bahwa dia adalah pangeran di Brunei Darussalam, dan menjelaskan tentang maksudnya berlayar untuk mengunjungi keluarganya di Malaysia.
Datuk Kaya Dewa Perkasa akhirnya membiarkan seluruh penumpang kapal tersebut untuk kembali ke Belibak, terkecuali Pangeran Merte.
Datuk Kaya Dewa Perkasa menahan Pangeran Merte di Gunung Kute. Dia juga mengizinkan pangeran, untuk memantau pengikutnya seminggu sekali selama pengasingan di Pulau Belibek.
Karena sudah lama tinggal di Gunung Kute, akhirnya Pangeran Merte menikah dengan Putri Balousela, anak dari Datok Kaya Dewa Perkasa.
“Setelah pesta pernikahan, seluruh pemuka masyarakat termasuk dari Tarempa kala itu, diundang kembali oleh Datuk Kaya Dewa Perkasa,” ucapnya.