Harga Pupuk Non Subsidi di Bengkulu Selatan Kembali Melambung, Petani Mulai Gelisah

Harga pupuk non subsidi di Bengkulu Selatan kembali melambung. Sumber foto : koranradarkaur.id--

BENGKULU SELATAN (BS) - Petani yang ada di wilayah Kabupaten BS mulai gelisah dengan kondisi harga pupuk non subsidi yang terus melambung atau naik.

Tak ayal, banyak para petani yang ada di BS terpaksa harus mencari akal dengan menggunakan pupuk organik untuk menekan biaya produksi pertanian.

Bukan hanya itu, tidak sedikit pula petani yang kesulitan membeli pupuk non subsidi harus rela membiarkan lahan pertanian mereka tidak diberikan pupuk.

Berdasarkan pantauan Radar Kaur (RKa) di lapangan, harga jual pupuk non subsidi jenis urea saat ini dijual sebesar Rp 450 per kemasan 50 kilogram.

BACA JUGA:Hingga September 2024, Capaian PAD Bengkulu Selatan Sudah Tembus Rp 10 M, Ini Sisa Targetnya

Harga tersebut naik sebesar Rp 10 ribu dibandingkan harga bulan lalu.

Sebab, sebelumnya harga pupuk urea hanya dijual dengan harga Rp 440 ribu per kemasan.

Sementara itu, harga pupuk jenis Phonska justru naik Rp 15 ribu.

Sebab, kini dihargai Rp 500 ribu per kemasan 50 kilogram.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Nenek Terpeleset di Sungai, Begini Nasibnya

Sebelumnya hanya Rp 485 per kemasan, kenaikan harga juga terjadi dengan pupuk non subsidi jenis NPK pusri.

Sebab, saat ini harganya naik Rp 10 ribu atau kini dijual dengan harga Rp 650 per kemasan.

Ahmad (37) pemilik Toko Pertanian Kecamatan Kota Manna membenarkan, jika harga pupuk non subsidi memang kembali naik dari harga sebelumnya.

"Ya, harga pupuk non subsidi kembali naik. Kenaikan harga pupuk karena ada perubahan harga dari pabrik," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan