Sebanyak 15 Bank di Indonesia Tutup, Ternyata Penyebabnya Sama Lho

Reporter: Rega Jusa |

Editor: Daspan Haryadi |

Jumat , 08 Nov 2024 - 08:15

Ilustrasi bank di Indonesia di tutup. -sumber foto: Koranradarkaur.id-

- BPRS Saka Dana Mulia

- BPR Dananta

- BPR Bank Jepara Artha

- BPR Lubuk Raya Mandiri

- BPR Sumber Artha Waru Agung

- BPR Nature Primadana Capital

- BPR Wijaya Kusuma

- BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)

- BPR Usaha Madani Karya Mulia

- BPR Pasar Bhakti Sidoarjo

- BPR Purworejo

- BPR Aceh Utara

Tutupnya sejumlah BPR ini menjadi sorotan, mengingat keberadaan BPR, yang memberikan layanan keuangan di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh bank-bank besar. Namun, pengawasan yang lebih ketat terhadap operasional BPR sangat diperlukan. Agar tidak semakin banyak lembaga keuangan kecil yang terpuruk.

Purbaya juga mengingatkan bahwa konsolidasi dan penguatan permodalan BPR sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang. Diharapkan melalui program konsolidasi ini, BPR yang masih beroperasi dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan mereka di pasar.

Dengan adanya penutupan 15 BPR ini, masyarakat diharapkan lebih selektif dalam memilih lembaga keuangan. Selain itu, perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap manajemen dan operasional bank kecil menjadi kunci dalam menjaga stabilitas sektor perbankan di Indonesia.*

sebanyak 15 bank di indonesia tutup, ternyata penyebabnya sama lho                            koranradarkaur.id – otoritas jasa keuangan (ojk) telah mencabut izin operasional dari 15 bank perkreditan rakyat (bpr) di indonesia selama sembilan bulan pertama tahun 2024. jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tahunan, yang biasanya berkisar antara 6 hingga 7 bpr yang berhenti beroperasi.
menurut lembaga penjamin simpanan (lps), angka tersebut sudah melampaui batas rata-rata jumlah bank yang bangkrut setiap tahun, yang disebabkan oleh berbagai faktor, terutama masalah manajerial.
"kebangkrutan bpr, sering kali disebabkan oleh kesalahan. dalam pengelolaan oleh pihak manajemen. setiap tahun biasanya, ada sekitar 6 hingga 7 bpr yang bangkrut. sebagian besar akibat kesalahan manajerial oleh pemiliknya," ujarnya ketua dewan komisioner lps, purbaya yudhi sadewa.
lebih lanjut, purbaya menyebutkan bahwa lps sudah menyiapkan, anggaran untuk menyelamatkan 12 bpr yang menghadapi kesulitan finansial pada tahun ini. namun, dengan sudah ditutupnya 15 bpr, jumlah tersebut telah melebihi anggaran yang tersedia. 
"di anggaran kita, ada 5 lagi yang telah dianggarkan 12 bpr. untuk tahun ini namun, dengan jumlah, yang sudah tutup. ini tentu melampaui anggaran yang ada," tambah purbaya.
selain itu, purbaya juga mengungkapkan, bahwa kemungkinan jumlah bpr yang tutup tahun ini bisa lebih tinggi. tergantung pada kondisi yang ada.
ojk sendiri sedang menjalankan, program konsolidasi bagi bpr yang bertujuan untuk memperbaiki struktur perbankan, dan meningkatkan efisiensi. program ini kemungkinan, akan berdampak pada jumlah bpr yang beroperasi di masa depan.
"bpr yang tutup ini, menunjukkan perlunya perhatian, lebih dalam memilih. lembaga keuangan, dan pentingnya pengawasan yang lebih ketat, terhadap, manajemen bank," ujar purbaya. 
ia juga menekankan, bahwa lps berkomitmen. untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan, dan melakukan penjaminan terhadap simpanan nasabah, di bpr yang mengalami kesulitan.
baca juga:dicabut izin usaha oleh ojk, ini deretan bank yang dinyatakan bangkrut di tahun 2024!
baca juga:yuk kenal lebih tau dengan tugas dan fungsi bank sentral di sini!
berdasarkan laporan dari cnbc indonesia pada sabtu (1/11/2024) menyebutkan bahwa beberapa bpr yang telah gulung tikar antara lain:  
- bpr sembilan mutiara  
- bpr bali artha anugrah  
- bprs saka dana mulia  
- bpr dananta  
- bpr bank jepara artha  
- bpr lubuk raya mandiri  
- bpr sumber artha waru agung  
- bpr nature primadana capital  
- bpr wijaya kusuma  
- bprs mojo artho kota mojokerto (perseroda)  
- bpr usaha madani karya mulia  
- bpr pasar bhakti sidoarjo  
- bpr purworejo  
- bpr aceh utara
tutupnya sejumlah bpr ini menjadi sorotan, mengingat keberadaan bpr, yang memberikan layanan keuangan di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh bank-bank besar. namun, pengawasan yang lebih ketat terhadap operasional bpr sangat diperlukan. agar tidak semakin banyak lembaga keuangan kecil yang terpuruk.
purbaya juga mengingatkan bahwa konsolidasi dan penguatan permodalan bpr sangat penting, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang. diharapkan melalui program konsolidasi ini, bpr yang masih beroperasi dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan mereka di pasar.
dengan adanya penutupan 15 bpr ini, masyarakat diharapkan lebih selektif dalam memilih lembaga keuangan. selain itu, perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap manajemen dan operasional bank kecil menjadi kunci dalam menjaga stabilitas sektor perbankan di indonesia.*

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Jumat 8 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan