Indonesia Ajukan Diri Bergabung dengan BRICS, Apa Keuntungannya?
Ilustrasi logo tulisan BRICS.-Sumber foto: koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Indonesia telah secara resmi mengajukan diri untuk bergabung dengan aliansi ekonomi BRICS Plus melalui surat kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
Keputusan ini sejalan dengan program kerja Kabinet Merah Putih dan diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
BRICS sendiri merupakan kelompok ekonomi yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan China pada tahun 2006, dan sejak bergabungnya Afrika Selatan pada 2010, dikenal dengan nama BRICS.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menjelaskan, beberapa keuntungan dan risiko yang mungkin dihadapi Indonesia dalam keinginannya bergabung dengan BRICS.
BACA JUGA:KTT BRICS ke-16: Tantangan Baru Dolar, Perhatikan Dampak Ekonomi ke AS
BACA JUGA:Indonesia Nyatakan Keinginan Bergabung dengan BRICS dalam KTT di Kazan
-
Keuntungan Bergabung dengan BRICS
Hikmahanto mengungkapkan bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS dapat mengurangi dominasi negara-negara OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi), yang saat ini memiliki 38 anggota, termasuk negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.
Saya melihat bahwa bergabung dengan BRICS bisa menjadi langkah positif agar Indonesia tidak didominasi oleh negara-negara OECD, katanya.
Menurutnya, OECD yang dulunya sangat kuat kini mulai mengalami penurunan pengaruh.
BRICS, yang terdiri dari negara-negara dengan kekuatan pasar besar, dapat berfungsi sebagai penyeimbang terhadap OECD.
Yang terpenting adalah bagaimana kepentingan nasional kita diuntungkan, bukan dirugikan, tambah Hikmahanto dikutip dari kompas.com
Indonesia, sebagai pengimpor besar bahan bakar minyak, berpotensi mendapatkan keuntungan lebih dengan bergabung dalam BRICS.
Di tengah embargo yang diterapkan oleh negara-negara OECD terhadap Rusia, Indonesia bisa mendapatkan pasokan minyak dengan harga lebih murah.
Rusia, yang diembargo, tidak memiliki banyak pembeli dan bersedia menjual dengan murah.