Indonesia Ajukan Diri Bergabung dengan BRICS, Apa Keuntungannya?

Ilustrasi logo tulisan BRICS.-Sumber foto: koranradarkaur.id-

Jika kita bergabung dengan BRICS, masalah ini bisa teratasi, ungkapnya.

Lebih lanjut, keanggotaan dalam BRICS juga dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Saat ini, banyak transaksi internasional masih menggunakan dolar, namun BRICS berencana untuk memperkenalkan mata uang alternatif yang dapat mengurangi dominasi dolar.

BACA JUGA:Media Sosial Geger, Foto Uang BRICS Sudah Diperlihatkan di KTT Kazan

BACA JUGA:Rusia Dorong Pembentukan Platform Pembayaran Alternatif di KTT BRICS

  • Potensi Risiko Bergabung dengan BRICS

Namun, Hikmahanto juga mengingatkan tentang risiko yang mungkin muncul.

Bergabung dengan BRICS bisa memunculkan asumsi bahwa Indonesia berpihak pada China dan Rusia, yang berpotensi merugikan hubungan Indonesia dengan AS dan negara-negara Eropa Barat.

Ini mungkin tidak disukai oleh negara-negara seperti AS dan Eropa Barat, katanya.

Meski demikian, Hikmahanto meyakini bahwa dampak tersebut tidak akan sampai pada pemberlakuan embargo terhadap Indonesia.

Ia menekankan pentingnya Indonesia untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan internasionalnya.

Kita bisa membentangkan jarak yang sama antara negara-negara OECD dan BRICS, ujar Hikmahanto.

Contohnya, dalam konteks pertahanan, Indonesia masih dapat mengandalkan AS dan negara-negara OECD untuk kebutuhan senjata.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen pada politik luar negeri bebas aktif, dengan menjaga hubungan baik di kedua belah pihak.

Masalah pertahanan bisa sama negara Barat, tetapi untuk ekonomi bisa beraliansi dengan BRICS,  imbuhnya.

  • Kesimpulan

Dengan langkah untuk bergabung dengan BRICS, Indonesia tampaknya berusaha untuk menguatkan posisi ekonominya dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar global.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan