Media Sosial Geger, Foto Uang BRICS Sudah Diperlihatkan di KTT Kazan
Presiden Rusia Vladimir Putin memegang replika yang disebut sebagai uang BRICS. -Sumber foto: koranradarkaur.id-
Dikutip dari suara.com, sistem pembayaran BRICS yang berbasis blockchain dianggap sebagai langkah penting dalam upaya de-dolarisasi.
BACA JUGA:Menteri dan Wakil Menteri Merah Putih Wajib Lapor LHKPN, Simak Dasar Hukumnya
Sistem ini memberikan peluang bagi negara-negara anggota untuk menghindari ketergantungan pada infrastruktur keuangan Barat seperti platform SWIFT, dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional.
Selama dua tahun terakhir, BRICS telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan berupaya meningkatkan pengaruhnya di panggung global, menantang dominasi barat.
Namun, meski antusiasme mengelilingi mata uang baru BRICS meningkat, hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai peluncuran mata uang tersebut.
Beberapa pengamat berharap bahwa mata uang baru yang mungkin diperkenalkan akan didukung oleh cadangan emas, dengan rumor menyebutkan bahwa skema cadangan akan terdiri dari 40% emas dan 60% mata uang lokal. Mata uang ini diharapkan mencakup yuan Tiongkok, rubel Rusia, dan rupee India.
BACA JUGA:Desa Wisata Panadaran Unggulan Kabupaten Grobogan, Cek Keunggulannya di Sini
Namun, laporan dari The Guardian menegaskan bahwa meski pertemuan BRICS membahas potensi kerja sama untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, tidak ada informasi resmi terkait perilisan mata uang BRICS.
Kabar yang beredar di media sosial tentang Putin yang meluncurkan mata uang pengganti dolar pada KTT BRICS tidaklah benar, mengingat BRICS belum memperkenalkan mata uang resmi mereka.
Kesimpulannya, meski ada ketertarikan dan harapan untuk kehadiran mata uang BRICS, situasi saat ini menunjukkan bahwa diskusi dan perencanaan masih dalam tahap awal.
Perkembangan lebih lanjut mengenai hal ini akan menjadi fokus perhatian di kalangan pengamat ekonomi dan politik internasional.