Hiperinflasi Ekstrem di Zimbabwe, Harga Kebutuhan Mencapai 80.000 Kali Lipat

inilah kondisi hiperinflasi ekstrem di zimbabwe. -Sumber foto: koranradarkaur.id-

KORANRADARKAUR.ID - Hiperinflasi yang melanda Zimbabwe pada tahun 2008 menjadi salah satu contoh paling ekstrem dalam sejarah ekonomi modern.

Pada puncaknya, inflasi yang melampaui batas wajar ini menyebabkan nilai mata uang negara tersebut, dolar Zimbabwe (ZWD) hampir tidak berarti. Dalam situasi yang parah, harga barang-barang sehari-hari melonjak hingga 80.000 kali lipat.

Kondisi ini memaksa masyarakat, membeli barang sederhana seperti telur atau tisu toilet dengan bergepok-gepok uang.

Krisis ini ditandai dengan penerbitan uang kertas bernominal 100 triliun dolar Zimbabwe. Nilai tukar ZWD terhadap dolar AS mencapai titik terendah, di mana satu dolar AS setara dengan 300 triliun ZWD.

Situasi ini mencerminkan bagaimana kebijakan moneter yang buruk, krisis pertanian, dan ketidakstabilan politik saling berkontribusi pada keruntuhan ekonomi negara tersebut.

BACA JUGA:PENDAFTARAN PPPK 2024! Honorer Dinyatakan TMS Bisa Melakukan Sanggahan, Begini Aturan BKN

BACA JUGA:Ingin Memelihara Ikan Hias, Yuk Simak Syarat-syarat Air di Akuarium !

Dikutip dari sindonews.com ada beberapa penyebab hiperinflasi ekstrem di Zimbabwe, berikut ini:

•  Penyebab Hiperinflasi

* 1. Kebijakan Moneter yang Buruk:

Di bawah kepemimpinan Presiden Robert Mugabe, pemerintah mencetak uang dalam jumlah besar untuk menutupi defisit anggaran. Tindakan ini menciptakan kelebihan pasokan uang di pasar, yang akhirnya menurunkan nilai mata uang secara drastis.

* 2. Krisis Pertanian:

Zimbabwe, yang dahulu dikenal sebagai "Lumbung Pangan Afrika," mengalami kemerosotan sektor pertanian akibat kebijakan reforma agraria yang diterapkan pada akhir 1990-an. Pemerintah menyita lahan milik petani kulit putih tanpa kompensasi, yang menyebabkan penurunan produksi. Akibatnya, negara menjadi tergantung pada impor pangan, yang semakin memicu lonjakan harga.

* 3. Kondisi Ekonomi Global:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan