3 Jenis Sawit Unggulan Petani Indonesia, Simak Penjelasannya

Ilustrasi buah sawit--

RADAR KAUR- Tiga varietas kelapa sawit unggulan petani Indonesia yaitu, Dura, Pisifera, dan Tenera. Jika menurut warna buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu, Nigrescens, Virescens dan Albescens.

Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu, akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang diolah menjadi minyak adalah buah.

Kelapa sawit jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus elaeis dan ordo arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial untuk memproduksi minyak sawit. Genus ini memiliki dua spesies anggota. 

Kelapa sawit elaeis guineensis adalah spesies kelapa sawit yang paling umum dibudidayakan di dunia, terutama di Indonesia dan sumber utama minyak kelapa sawit dunia. 

Kelapa sawit elaeis oleifera adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak.

Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. 

Dikutip dari market bisnis.com, dalam memajukan industri kelapa sawit  Indonesia. Seluruh petani maupun asosiasi kelapa sawit harus bergandengan tangan.

Demi membangun kemajuan industri kelapa sawit di Indonesia. Karena kesatuan dan kerja sama antar asosiasi sangat penting. Selain itu juga pentingnya pembangunan yang berkelanjutan di sektor kelapa sawit.

Program tersebut tidak hanya diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan produksi kelapa sawit dalam negeri, tetapi juga untuk mendorong akselerasi pada aspek hilirisasi dan tata kelola sawit secara berkelanjutan. 

Sedangkan untuk pertumbuhan kinerja operasional sepanjang Januari-Oktober 2023 dalam satu perusahaan Emiten CPO andalan Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk.

(ANJT) mencatat, Januari-Oktober 2023 jumlah area perkebunan kelapa sawit yang dimiliki perusahaan mencapai 154.650 hektare (ha). Jumlah area tertanam inti atau milik sendiri 45.578 ha, dan plasma atau kemitraan mencapai 5.005 ha.

Perincian luasan area tertanam terbagi atas 5 lokasi perkebunan, yakni Pulau Belitung 14.299 ha, Sumatera Utara I 9.345 ha, Sumatera Utara II 7.752 ha, Sumatera Selatan 724 ha, Kalimantan Barat 9.051 ha, dan Papua Barat Daya 7.407 ha. 

Sementara itu, luasan area tanaman yang menghasilkan mencapai 43.400 ha kebun inti, dan 4.947 ha kebun plasma. Luasan kebun produktif naik dari posisi per Oktober 2022 masing-masing 42.441 ha dan 4.123 ha. ANJT pun mencatatkan pertumbuhan produksi.

Produksi tandan buah segar per Oktober 2023 mencapai 736.089 ton, naik 5,13 persen year on year (yoy) dari 700.109 ton per Oktober 2022. (*/ujr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan