Harga BBM di Bengkulu, Turun! Tapi Cuma untuk 2 Jenis ini

Pertamina turunkan harga BBM di Bengkulu. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BENGKULU - Terhitung tanggal 1 Oktober 2024, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu.

Ada 2 jenis BBM yang diturunkan harganya oleh salah satu Badan Usaha Milik Negera (BUMN) itu yakni, untuk jenis Pertamax Series dan Dex Series. 

"Untuk harga BBM di Bengkulu mengalami penurunan untuk 2 jenis bahan bakar. Kami berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan pada awak media, Selasa 1 Oktober 2024.

Untuk harga BBM di Bengkulu, kata Tjahyo, Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 13.850, Pertamax (RON 92) menjadi Rp 12.650. 

BACA JUGA:Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Mengenang Sejarah G30S PKI Agar Tak Terulang!

Sedangkan harga BBM di Bengkulu untuk Dexlite (CN 51), kata dia, terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 13.250 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp 13.750 per liternya. 

"Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 10 persen," ucapnya.

Sebelumnya pada Agustus 2024, harga BBM jenis Pertamax berada pada Rp 14.300/liter dengan hitungan besaran PBBKB yang berlaku sebesar 10 persen.

Kemudian pada September 2024, Pertamina kembali menurunkan harga Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.550 per liter. 

BACA JUGA:Pendaftar PTPS 2024 di Bengkulu Selatan Sepi, Ada Nihil Pelamar, Bawaslu Lakukan Perpanjangan

PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian berkala untuk harga BBM non-subsidi Oktober 2024.

Harga Pertamax Series dan Dex Series yang baru mengalami penurunan. 

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, bahwa harga BBM Non-subsidi selalu dievaluasi berkala mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi rutin dilakukan. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Pada Oktober ini, semua harga BBM Non Subsidi Pertamina mengalami penurunan harga" kata Heppy. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan