WOW! Ada Daerah Penghuni Paling Terpencil di Dunia, Simak Lokasinya
Pulau Tristan da Cunha. --
RADAR KAUR – Selama ini banyak masyarakat di berbagai daerah Indonesia menganggap mereka berada di daerah terpencil. Tapi, apa yang mereka anggap itu masih salah. Sebab ada daerah yang penghuni paling terpencil di dunia, Tristan da Cunha. Pulai ini merupakan sekelompok pulau vulkanik di Atlantik Selatan.
Daratan terdekat dari pulau itu adalah Afrika Selatan yang berjarak 2.816 km di timur dan 3.218 km dari Amerika Selatan di barat. Daerah ini tidak memiliki bandara. Seperti dikutip rakyatbengkulu.disway.id, Tristan da Cunha hanya dapat diakses menggunakan kapal dengan perjalanan sekitar satu minggu dari pulau terdekat, St Helena.
Pulau tersebut telah menjadi pemukiman dari masyarakat. Mengejutkan lagi, dalam satu tahun hanya ada sembilan kapal yang melakukan kunjungan ke wilayah Tristan da Cunha tersebut.
Pulau tersebut ditemukan pada tahun 1506 oleh seorang laksamana Portugis, pulau itu mulanya tidak dijadikan sebagai pemukiman permanen. Hingga pada 1816, Garnisun Inggris mengambil alih komando pulau di bawah Raja George III.
Waktu New York mencatat, saat Garnisun itu disingkirkan seorang kopral bernama William Glas dan rekan-rekannya. Sejak itulah mereka tetap tinggal di Tristan. Mereka mengimpor istri dari Cape Colony yang sekarang dikenal dengan Afrika Selatan. Mereka membangun rumah dan perahu dari kayu apung.
Pulau Tristan da Cunha dihuni sekitar 250 warga, dimana warga tersebut merupakan warga negara Inggris yang keturunannya beragam. Mulai dari tentara Skotlandia, pelaut Belanda, orang-orang buangan Italia dan Amerika.
Di pulau Tristan da Cunha terdapat dua bangunan gereja dan satu fasilitas medis dengan beberapa dokter tetap. Selain itu, tersedia juga sekolah dengan lima kelas untuk menangani pendidikan bagi siswa yang berusia sekitar 3-16 tahun.
Kemudian, salah satu pemandangan terindah di Pulau Tristan da Cunha, dapat dilihat dengan menyelesaikan pendakian yang menantang ke Queen Mary's Peak.
Dimana pendakian tersebut berada di puncak gunung berapi yang meletus di tahun 1961 yang menyebabkan seluruh warga Pulau Tristan da Cunha mengungsi ke Inggris selama dua tahun. (*/tik)