Untuk Program PSR Sawit, Begini 4 Program PalmCo

SAWIT: Kebun kelapa sawit milik petani Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu yang telah mulai berproduksi --

RADAR KAUR- Dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang saat ini telah dicanangkan oleh negara tidak main – main. Pemerintah pusat telah menganggarkan biayanya. Seluruh Provinsi yang menjadi penghasil kelapa sawit telah menjaankan program PSR tersebut.

Untuk petani sawit Kalimantan Barat sesuai dengan hasil pertemuan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) bersama Direktur Utama PalmCo Jatmiko Santosa. Mereka  sepakat dalam 4 program PSR. Karena program tersebut telah sukses diterapkan Riau.

Dikutip dari infoswait.com dengan judul “PalmCo Tawarkan Empat Program Guna Akselerasi PSR Di Kalimantan Barat”. Empat program yang akan dilakukan tentang PSR mulai dari kemitraan dengan pola manajemen tunggal atau single management. Pola tersebut menjadi kunci sukses Program PSR yang dilaksanakan di Riau dan provinsi lainnya.

Adapun  pola manajamen tunggal atau single management mengusung standar tinggi perusahaan, mulai dari pengembangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penanaman, pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit masyarakat.

Dengan begitu, masyarakat akan memiliki perkebunan sawit dengan produktivitas tinggi. Juga memangkas ketimpangan produktivitas petani dan perusahaan, seperti yang selama ini terjadi.

Program kedua, pendekatan petani dengan pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani. Selama proses peremajaan sawit berlangsung.

Dengan kedua langkah yang ada untuk mewujudkan pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung.

Sedangkan yang ketiga, program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat. Karena banyak bibit sawit ilegal yang menghantui petani dalam melaksanakan PSR.

Padahal bibit sawit memiliki peran penting untuk jangka waktu 25-30 tahun mendatang. Untuk itu bibit sawit unggul harus benar-benar diperhatikan.

Sedangkan langkah keempat, memberikan pelatihan kepada para petani sawit yang mana pelatihan tersebut diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan skills dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.

Dengan kerja sama antara PalmCo berasama Aspekpir di Kalimantan harapan seluruh petani sawit akan lebih sejahtera dan kerja sama yang ada terus memperkuat petani sawit di Kalimantan dengan program yang kami miliki.

Program PSR tahap awal memprioritaskan penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat dan pelatihan untuk para petani untuk segera disinergikan bersama Aspekpir. Dengan begitu maka akan mudah dalam mewujudkan perkebunan sawit berkelanjutan.

Setelah program PSR rampung tentunya saat ini pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan telah mengeluarkan peraturan Menteri Pertanian tentang pedoman penetapan harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit produksi pekebun.

Ini dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada pekebun kelapa sawit dan untuk mendapatkan harga yang adil. Selain itu juga langkah tersebut diambil untuk menghindari persaingan tidak sehat di antara perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan