Tidak Berhubungan dengan Dunia Luar dan Berbahaya, 5 Suku Paling Terisolasi

Suku paling terisolasi di dunia-sumber foto: Koranradarkaur.id-

Pada 17 November 2018, salah satu korbannya adalah seorang misionaris Amerika, John Allen Chau. John Allen Chau diketahui meninggal karena diserang oleh Suku Sentinel saat dia sedang melakukan misi untuk menyebarkan ajaran Kristen di tempat tersebut.

2. Yaifo, Papua Nugini

Banyak yang mengira bahwa Papua Nugini merupakan bagian dari Indonesia. Padahal kenyataannya, Papua Nugini termasuk salah satu wilayah yang tidak dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia karena memiliki perbedaan sejarah kolonialisme dengan Papua Barat. 

Suku Yaifo adalah salah satu suku terisolasi di Papua Nugini yang menghindari kontak dengan orang luar. Mereka dikenal sangat tidak toleran terhadap orang luar dan sering digambarkan sebagai "pemburu kepala". 

Benedict Allen, seorang jurnalis asal Inggris mengatakan bahwa Suku Yaifo adalah salah satu masyarakat paling terpencil di dunia karena masyarakat modern harus mengikuti prosesi ritual yang panjang dan melelahkan lebih dulu untuk bisa tinggal bersama mereka. 

3. Moxihatetema, Brasil

Suku Moxihatetema adalah salah satu suku terisolasi di Brasil. Suku yang hanya terdiri dari sekitar 100 orang ini memilih untuk memisahkan diri dari orang luar dan suku-suku lainnya. Salah satu alasannya adalah karena keberadaan mereka sering kali mendapat ancaman dari luar, seperti penambang emas ilegal yang pekerjaannya merusak ekosistem dan lingkungan.

4. Mashco-Piro, Peru

Ada banyak suku yang belum terjangkau dunia luar di Amazon, Peru, salah satunya Suku Mashco-Piro. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 600 hingga 800 anggota suku ini diketahui mulai memberanikan diri untuk berhubungan dengan orang luar. Ada yang hanya meminta makanan atau bantuan. Namun, karena pembakaran liar di wilayah mereka, keberadaan Suku Mashco-Piro semakin terancam.

5. Ayoreo, Paraguay

Suku Ayoreo berasal dari Gran Chaco, hutan luas yang juga mengalami laju deforestasi (penggundulan hutan) tercepat di dunia. Suku bangsa Amerika Selatan ini dianggap sebagai kelompok masyarakat adat terakhir yang belum tersentuh di Amerika, di luar lembah Amazon. 

Sama seperti suku Mashco-Piro, Suku Ayoreo juga mulai kehilangan tanah karena pembangunan, penebangan kayu dan penggembalaan. Akibatnya, pada tahun 2004, beberapa masyarakat Ayoreo mulai berhubungan dengan dunia luar. 

Para pemimpin suku telah bekerja sama dengan organisasi hak asasi manusia selama beberapa dekade untuk mendapatkan kembali tanah mereka. Namun, perjuangan itu sangat sulit dan berlangsung lama.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan