Penuh Cinta Kasih, Inilah Kehidupan Suku Paling Bahagia di Dunia

Reporter: Riska Ayu Kurniati |

Editor: Daspan Haryadi |

Jumat , 30 Aug 2024 - 05:02

Kehidupan suku paling bahagia di dunia-sumber foto: Koranradarkaur.id-

penuh cinta kasih, inilah kehidupan suku paling bahagia di dunia                            koranradarkaur.id - suku zoe merupakan salah satu suku asli yang mendiami wilayah pedalaman amazon.
suku ini memiliki kekayaan budaya yang unik dan menarik, serta cara hidup yang sangat berkaitan dengan alam sekitar mereka. suku zoe dinobatkan sebagai suku paling bahagia di dunia.
suku zoe menjalani kehidupan yang jauh dari teknologi modern. suku zoe tinggal di bagian utara hutan tropis terluas dunia yang menjadi paru-paru bumi yaitu amazon.
lebih tepatnya, mereka tinggal tidak jauh dari tepian sungai erepecuru cuminapanema. 
suku zoe tinggal di daerah yang dikelilingi oleh hutan lebat dan sungai-sungai yang kaya akan sumber daya alam.
lingkungan alam yang melimpah ini memberikan mereka semua yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, mulai dari makanan, tempat tinggal hingga bahan baku untuk kerajinan tangan.
baca juga:daftar pilgub, rohidin-meriani tolak utang dan kenaikan pajak 
baca juga:pt daqing pts gelar sosialisasi survei seismik 3d, cek kandungan gas bumi pali
dikutip dari www.inews.id, alasan kenapa suku zoe dinobatkan sebagai suku paling bahagia di dunia itu karena suku zoe bertahan hidup dengan berburu baik secara individu maupun kelompok. sumber pangan mereka berasal dariberbagai hewan yang ditangkap, seperti burung dan ikan. 
mereka juga belajar bekerja sama dan membantu satu sama lain.
satu keluarga tinggal di rumah berbahan kayu besar dengan atap yang terbuat dari dedaunan dan jerami, di mana ada tempat tidur gantung yang dibuat oleh kaum wanita. penduduk suku zoe tidak mengenakan alas kaki.
hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara mereka dan alam. 
suku zoe memiliki ciri khusus yaitu mereka meletakkan sepotong kayu kecil berbentuk kerucut di mulut mereka sehingga dapat menembus bawah bibir mereka. benda ini disebut poturu.
poturu dipasang sejak usia 7-9 tahun dan kemudian diganti ukurannya setiap pertambahan umur sampai meninggal.
suku lain biasanya memiliki kepala suku sebagai pamong, pemberi petunjuk dan pemberi keputusan akhir. 
namun berbeda dengan suku zoe yang selalu mengambil segala keputusan dengan musyawarah bersama.
suku ini dipandang sebagai golongan ramah dan memiliki sikap cinta kasih. mereka saling membelai dan menyentuh untuk menunjukan rasa hormat dan sayang. 
di antara mereka, tidak ada perdebatan dan kemarahan yang menyebabkan perselisihan.
meskipun terjadi kesalahpahaman, mereka dapat menyelesaikannya dengan cepat. jika tidak, mereka akan diusir dan terasingkan dari pemukiman.*

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Kaur, Jumat 30 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan