Air Sumur Warga Keruh dan Busuk, Benarkah Tercemar Limbah PT KGS?

Hartono tunjukan air sumurnya berubah menjadi keruh dan beroma busuk. -Sumber foto: Rega/Rka-

NASAL - Air sumur warga Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal berubah menjadi keruh dan mengeluarkan aroma tak sedap (bau busuk), Selasa 27 Agustus 2024.

Warga menduga air sumur mereka tercemar limbah PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) yang sengaja dibuang ke Air Sungai Perumbaian. 

Dugaan ini diperkuat karena, jarak sumur dengan sungai hanya berkisar 20 Meter (M). Ditambah lagi, Air Sungai Perumbaian sering didapati berubah warna dan mengeluarkan aroma busuk saat malam hari. Sekarang untuk minum mereka tidak lagi masak menggunakan air sumur, dan terpaksa membeli air galon.

BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Uang Palsu Beredar di Bengkulu Selatan, Pecahan Rp 5 Ribu Hingga Rp 100 Ribu

Hartono (42) warga Desa Ulak Pandan mengatakan, kondisi air sumur berubah menjadi keruh dan mengeluarkan bau busuk, telah terjadi dua hari belakangan ini. 

Khawatir air sumur tersebut mengandung bakteri, dan menyebab hal yang tak diinginkan. Saat digunakan untuk mandi, mencuci dan aktivitas lainnya. Dia berinisiatif menyaring air sumur tersebut menggunakan cara tradisional seperti menggunakan kain dan bebatuan kecil.

Sebelum digunakan untuk mandi, mencuci dan aktivitas lainnya. 

BACA JUGA:Perekaman KTP-el KTP-el Menjelang Pilkada 2024 Bengkulu Meningkat, Ini Rincian Setiap Wilayah

"Perbedaannya cuma pada warnanya, kalau untuk aroma busuknya masih ada mas. Tapi setidaknya dengan cara ini menimalisir dari kuman-kuman yang terdapat pada kandungan air sumur ini. Sebenarnya saya kurang tahu, kenapa air sumur saya ini  terjadi perubahan warna dan mengeluarkan aroma busuk. Tapi dugaan sementara saya, ini faktor dari aktivitas pembuangan limbah pabrik kelapa sawit diatas ini mas," ujarnya kepada Radar Kaur.

Lanjutnya, kejadian serupa pernah juga terjad,  pada awal Agustus 2024 lalu. Bertepatan dengan proses pengambilan sampel Air Sungai Perumbaian oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaur waktu itu. Setelah beberapa hari dari kegiatan DLH tersebut.

Air sumur kembali jernih dan tak mengeluarkan bau busuk. Namun sejak dua hari ini belakangan ini air sumur kembali berubah menjadi keruh, dan mengeluarkan bau busuk. 

BACA JUGA:Resmi Dibuka! SALUT FKKPBM Kaur Menjangkau yang Tidak Terjangkau

"Jadi begini mas, air sumur kami ini tergantung dengan kondisi Air Sungai Perumbaian. Kalau Air Sungai Perumbaian posisinya jernih dan tak berbau. Maka air sumur kami jerni dan tak berbau. Sebaliknya, jika Air Sungai Perumbaian berubah warna dan mengeluarkan bau busuk maka air sumur kami juga. Bau busuknya ini mirip seperti limbah, bukan bau lumpur itu beda," katanya. 

Hartono berharap, Pemda Kaur dalam hal ini DLH Kaur melakukan rangkaian kegiatan penelitian terhadap Air Sungai Perumbaian ini. Sebab, ditakutkan Air Sungai Perumbaian ini menjadi aktivitas pembuangan limbah PT KGS dan dampaknya itu bagi masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan