Diharap dapat Tumbuh Menjadi Kekuatan Ekonomi Baru, Ada 4 Tantangan Serius Pada Koperasi Merah Putih
Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat dari Fraksi PPP, H. Arief Maoshul sebutkan ada empat tantangan koperasi merah putih-Sumber foto: Koranradarkaur.id-
Persoalan ketiga adalah minimnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mengelola koperasi.
Di banyak desa, kapasitas pengelola koperasi masih terbatas, baik dari segi manajerial, administrasi, hingga pemahaman terhadap regulasi dan tata kelola koperasi yang sehat.
Kelemahan ini dapat berujung pada gagalnya koperasi dalam mencapai tujuannya.
Tantangan keempat berkaitan dengan potensi munculnya konflik sosial dan politik di tingkat desa.
Koperasi yang dikelola tanpa prinsip inklusivitas dan keadilan berisiko memicu kecemburuan sosial serta intervensi kepentingan politik yang dapat memperkeruh iklim usaha di desa.
Untuk mengantisipasi berbagai tantangan tersebut, Arief mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar tidak hanya fokus pada kuantitas pembentukan koperasi, melainkan juga pada kualitas kelembagaannya.
Ia menilai bahwa keberhasilan Koperasi Merah Putih sangat bergantung pada sejauh mana pemerintah mampu menyiapkan fondasi kelembagaan yang kuat dan berkelanjutan.
Sebagai bentuk langkah konkret, Arief menyarankan lima upaya yang harus segera dilakukan.
Pertama, penguatan tata kelola dan sistem pengawasan koperasi secara menyeluruh. Kedua, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendampingan.
Ketiga, penerapan digitalisasi koperasi untuk mempercepat modernisasi dan transparansi pengelolaan. Keempat, pemberian kemudahan akses terhadap permodalan dan pembiayaan yang inklusif.
Kelima, penciptaan sinergitas antarinstansi di lingkungan pemerintahan desa guna memastikan koordinasi berjalan optimal.
Dengan langkah-langkah tersebut, Koperasi Merah Putih diharapkan dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. *