Korban DBD Asal Batu Lungun Dirujuk ke RS M. Yunus, Berikut Kondisinya
Ketua BPD Batu Lungun, Desta Hadinata sebut Khairul Saleh (48) kondisinya sudah membaik, Rabu 15 Oktober 2025. --
NASAL – Kabar gembira datang dari salah satu pasien demam berdarah dengue (DBD) asal Kecamatan Nasal. Khairul Saleh (48), warga Desa Batu Lungun yang sebelumnya dirujuk ke Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu untuk menjalani perawatan intensif, dikabarkan telah menunjukkan perkembangan positif. Kondisinya kini berangsur membaik dan direncanakan segera pulang ke Kabupaten Kaur pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Informasi tersebut dibenarkan, Ketua BPD Batu Lungun, Desta Hadinata. Dia mengungkapkan pihak keluarga telah mengabarkan kondisi Khairul Saleh yang semakin pulih dan sudah bisa beraktivitas ringan. Rencana kepulangan ke Kaur pun dijadwalkan pada pagi hari setelah mendapatkan izin dari pihak rumah sakit.
“Saya sudah komunikasi langsung dengan korban. Alhamdulillah keadaannya membaik dan mereka akan pulang pagi (hari ini,red),” ujar Desta saat dikonfirmasi, Rabu 15 Oktober 2025.
BACA JUGA:Korban Kasus DBD Nasal Dirujuk ke RSUD M Yunus, Ini Penjelasannya!
BACA JUGA:Haduh! Warga Batu Lungun Terkena DBD Bertambah
Sebelumnya, pada 10 Oktober 2025, Khairul Saleh sempat dirujuk dari RSUD Kaur ke Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu karena kondisi kesehatannya memburuk. Dia mengalami gejala DBD berat yang disertai penurunan trombosit cukup signifikan, sehingga memerlukan penanganan lanjutan di fasilitas kesehatan dengan peralatan lebih lengkap.
Desta menjelaskan, Desa Batu Lungun sempat mencatat empat kasus DBD sepanjang tahun 2025. Selain Khairul, tiga warga lainnya yakni Elvina Fitri (26), Febriansyah (28), dan Saprul Hadi (53) juga sempat menjalani perawatan medis akibat DBD. Namun, ketiganya kini telah dinyatakan sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.
“Dari empat kasus yang ada, tiga orang sudah sembuh total. Hanya Pak Khairul yang sempat mengalami penurunan kondisi dan harus dirujuk ke Bengkulu. Sekarang syukurlah sudah pulih dan akan segera kembali ke rumah,” jelas Desta.
BACA JUGA:Tiga Warga Batu Lungun Terkena DBD
BACA JUGA:Triwulan, Ada Empat Kasus DBD di Kecamatan Nasal, di Sini Lokasinya!
Dia menambahkan, pihak desa bersama perangkat kesehatan setempat terus melakukan pemantauan dan pihak Puskesmas Muara Nasal telah penyemprotan (fogging) di wilayah rawan untuk mencegah penyebaran kasus baru. Masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan lingkungan, menutup dan menguras tempat penampungan air secara rutin, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam tinggi.
"Kasus DBD di Batu Lungun ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti, terutama di musim pancaroba seperti saat ini," katanya.*