Dalam keberagaman subsuku Dayak, mitos seputar Burung Enggang juga beragam. Salah satu kisah menyebutkan bahwa Burung Enggang adalah penjelmaan Panglima Burung, sosok gaib yang hadir saat perang.
BACA JUGA:Berjuang Demi Kemerdekaan Indonesia, Inilah Nama-nama Pahlawan yang Diabadikan Menjadi Nama Bandara
Keyakinan akan kesakralan Burung Enggang ditemukan di setiap aspek kehidupan suku Dayak dan merupakan landasan dalam kehidupan masyarakat, budaya dan agama mereka.
Meski disucikan dan dianggap sakral, Burung Enggang tidak luput dari ancaman. Aktivitas pemburuan yang tidak terkontrol dan hilangnya habitat alami menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidupnya.
Perlindungan terhadap Burung Enggang dan habitatnya menjadi kunci dalam menjaga keberadaan mereka untuk generasi mendatang.
Kisah tentang Burung Enggang di Indonesia tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga menjadi panggilan untuk melestarikan kekayaan alam yang luar biasa.
Keunikan dan keelokan Burung Enggang merupakan cerminan dari keindahan alam dan kearifan lokal yang patut dilestarikan.