Meskipun suku ini telah dikenal oleh masyarakat Indonesia dan tempat tinggal mereka sering dikunjungi oleh wisatawan, Suku Baduy Dalam tetap menjaga adat istiadat dan cara hidup mereka sendiri tanpa terpengaruh oleh dunia luar.
Suku Baduy Dalam tinggal di daerah pedalaman hutan di Provinsi Banten. Tanpa listrik dan alat elektronik, suku ini biasa berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
3. Suku Dayak Punan
Suku Punan atau Suku Dayak Punan merupakan suku dalam rumpun Dayak. Suku ini tinggal di daerah Kalimantan baik di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Siklus migrasi hewan dan tumbuhan di hutan membuat suku ini hidup berpindah-pindah.
Masyarakat Suku Dayak Punan hidup di habitat alam, seperti goa-goa dan anak sungai. Tidak mengherankan bahwa suku Dayak Puan memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa.
Berburu, berperang dan bertahan hidup di hutan adalah keterampilan yang sangat dikuasai oleh suku Dayak Punan.
4. Suku Korowai
Suku ini tinggal di hutan Papua Barat dan Selatan, tepatnya di Kabupaten Mappi, yang berbatasan dengan Papua Nugini.
Kehidupan mereka sangat jauh dari hiruk pikuk dunia luar, sehingga sangat sulut menemukan kehadiran mereka.
Bahkan, suku ini baru ditemukan pada tahun 1978 oleh misionaris Belanda. Suku Korowai terkenal membangun rumah pohon setinggi 35 hingga 50 meter yang disebut dengan Rumah Tinggi.
5. Suku Anak Dalam
Suku pedalaman selanjutnya adalah orang-orang rimba yang tinggal di hutan Jambi. Suku Anak Dalam hidup secara nomaden dan tersebar di hutan beberapa kabupaten.
Beberapa di antaranya terdapat di Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, mereka berburu hewan, menangkap ikan, mengambil madu dan memakan sayur-sayuran dan buah-buahan di hutan.
6. Suku Punan
Suku ini diketahui tinggal di hulu Sungai Kapuas, di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Suku Punan masih tergolong suku primitif.