Pada 9 November 2016, kiai ini ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Perannya terlihat ketika dirinya berhasil menggerakkan massa untuk bertempur melawan penjajah pada 10 November 1945.
Selain itu, dia adalah komandan militer di Situbondo, Jember dan Bondowoso. Dia juga menjadi sosok yang berdiri untuk menjelaskan bahwa kedudukan Pancasila tidak akan mengganggu nilai keislaman.
8. KH Syam'un
KH Syam'un merupakan tokoh yang bertugas sebagai pengurus Nahdlatul Ulama di Serang, Banten. Dia berpendidikan tinggi, mampu berbicara dalam 3 bahasa asing dan pernah mengajar di Arab Saudi saat muda.
Setelah kembali ke negara asalnya, dia bergabung dengan kelaskaran. Dia pernah bertugas sebagai tentara sukarela untuk Pembela Tanah Air (PETA).
Saat Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibentuk, dia naik pangkat hingga menjadi kolonel. Setelah itu, dia menjadi brigadir jenderal dan memimpin gerilya di wilayah Banten hingga dia meninggal.
Pada 8 November 2018, Kiai Syam'un ditetapkan sebagai pahlawan nasional atas jasanya.
9. KH Masykur
KH Masykur adalah tokoh NU berikutnya yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Dirinya pernah menjadi anggota BPUPKI dan juga berkontribusi pada pembentukan Pancasila sebagai dasar negara. Dirnya bahkan pernah memimpin Barisan Sabilillah selama pertempuran 10 November 1945.
Kiai ini juga tercatat sebagai pendiri Pembela Tanah Air (Peta), yang kemudian berkembang menjadi unsur TNI dan laskar rakyat di seluruh Jawa. Pada 8 November 2019, dia digelari pahlawan nasional berkat jasa-jasanya.
10. H Andi Mappanyukki
Raja Bone yaitu H Andi Mappanyukki merupakan pendiri Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan turut berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang dari tahun 1945 hingga 1949.
Berdasarkan SK Presiden RI No. 089 pada 5 November 2004, dia diberi gelar Pahlawan Nasional RI.
11. H Andi Djemma
Andi Djemma adalah pendiri NU di Sulawesi Selatan yang turut berjuang dalam melawan penjajah Belanda dari tahun 1946 hingga 1948. Berdasarkan SK Presiden RI No. 073 pada tanggal 6 November 2002, dia diberi gelar Pahlawan Nasional RI.
12. Usmar Ismail