Setelah Perang Dunia II berakhir, ada dua kubu yang ada dikalangan pejuang pejuang yaitu kelompok tua dan kelompok muda.
Untuk mencapai kemerdekaan, kelompok tua yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta berusaha dengan langkah terukur.
Namun, Sukarni adalah anggota kelompok muda ingin proklamasi kemerdekaan segera dilakukan.
Ketika Jepang mengumumkan penyerahan pada 15 Agustus 1945, desakan pemuda ini menjadi lebih kuat.
Untuk mengatasi situasi ini, Sukarni dan para pemuda lainnya akhirnya untuk menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.
Sukarni meninggal dunia pada tahun 1971 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
2. Chaerul Saleh
Chaerul Saleh lahir pada tanggal 13 September 1916 di Sawahlunto. Chaerul Saleh ikut dengan sang ayah ketika dia berusia 8 tahun dan sekolah di ELS.
Setelah selesai di ELS, dia melanjutkan pendidikannya di HBS. Kemudian dia Sekolah Tinggi Hukum Jakarta pada tahun 1937.
Dari tahun 1952 hingga 1955, Chaerul belajar hukum di Universitas Bonn, Jerman. Dia menjadi anggota Seinendan dan Angkatan Muda Indonesia selama masa kekuasaan Jepang.
Selain itu, ia adalah anggota Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Kebanian Chairul Saleh muncul menjelang runtuhnya kekuasaan Jepang pada tahun 1945.
BACA JUGA:Hanya Tersisa 5 Orang, Berikut Suku yang Terancam Punah
Saat itu, Chaerul Saleh mengumpulkan dan mengajak teman-temannya untuk melawan kelompok tua.
Selain itu, dia menolak untuk menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Selain itu, dia juga merupakan tokoh dari kelompok muda yang bertanggung jawab atas penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.