BACA JUGA:12 Agustus, Ini Harga Tiket Pesawat Bengkulu-Jakarta
Data lainnya, yakni golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor HP, surel (email), pendidikan, jurusan dan tahun lulus.
Selain data tersebut, masih banyak lagi data lainnya, baik yang berupa informasi yang disimpan atau dikirim dalam bentuk yang tidak terenkripsi maupun text yang sudah diproses dengan metode kriptografi.
Pada postingan tersebut, lanjut Pratama, peretas yang sudah bergabung dalam forum jual beli hasil peretasan tersebut menawarkan seluruh data tersebut sebesar US$ 10.000.
Peretas juga disebut-sebut membagikan sampel data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Aceh.
Lebih lanjut, dengana adanya kejadian ini sudah melakukan verifikasi secara random terhadap 13 ASN yang namanya tercantum dalam sampel data tersebut melalui WhatsApp.
"Menurut mereka data tersebut adalah valid meskipun ada yang menginformasikan tentang adanya kesalahan penulisan digit terakhir pada field NIP dan NIK," ujar Pratama. ***