KORANRADARKAUR.ID - Setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, lantas apa yang terjadi setelah ledakan tersebut?
Pada 6 dan 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Sebagai upaya mengalahkan Jepang dalam Perang Dunia II, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom "Little Boy" di Hiroshima di bawah pemerintahan Presiden Harry S. Truman.
Jepang berada di blok Sentral dan merupakan musuh AS dari blok Sekutu.
BACA JUGA:15 Grup Dance Tampil Keren di Babak Penyisihan Kompetisi Dance Jingle Pilkada KPU Bengkulu
BACA JUGA:WAW! Begini Cara Kerja Khodam Pendamping
Dirasa tidak cukup kalau hanya mengahancurkan satu kota, maka 3 hari kemudian, bom kedua yang dikenal sebagai "Fat Man" dijatuhkan di Nagasaki.
Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 setelah dua ledakan bom. Meskipun perang berakhir, warga Jepang masih mengalami dampak akibat dua bom atom itu.
Sebelum ledakan, Hiroshima adalah kota terbesar ketujuh di Jepang yang dihuni oleh lebih dari 340.000 orang. Kota ini juga dijadikan markas tentara.
Sayangnya, semuanya berubah karena bom yang meledak pada pukul 08.15 pada 6 Agustus 1945. Kota itu hancur akibat ledakan.
Penduduk dibunuh oleh panas bom yang ekstrem, meninggalkan bekas terbakar dan jenazah di tempat mereka berada.
Selain itu, ledakan bom menyebabkan kebakaran di penjuru kota. Karena tidak ada yang memadamkannya, api tetap berkobar.
Hanya sekitar 190 Polisi dan 2.000 tentara yang melaporkan sanggup bertugas, serta hanya 30 dokter dan 126 perawat yang dapat membantu puluhan ribu korban bom.
Sementara, penduduk berusaha mencari keluarga dan sisa-sisa harta mereka. Batas wilayah ditutup untuk mencegah orang keluar dari kota. Selain itu, selama sepekan, listrik di seluruh kota mati.
BACA JUGA:1 dari 6 Kabupaten/Kota Siap Bergabung Pemekaran Provinsi Sumsel Barat