KORANRADARKAUR.ID – Salah satu kabupaten terbesar di Sumatra Selatan (Sumsel), setelah Kota Palembang adalah Banyuasin.
Di daerah ini, banyak penduduk yang tinggal di sekitar Sungai Musi dan anak-anak sungainya.
Mereka dikenal sebagai Orang Musi, yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Nah untuk melihat bagaimana jejak sejarah adanya banyuasin, berikut ini ulasan yang tidak bisa anda tinggalkan.
Banyuasin dibentuk karena perkembangan dan kemajuan pesat di Provinsi Sumsel, khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin.
Keinginan masyarakat untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan untuk menjamin kesejahteraan.
BACA JUGA:Cek Tanggal Lahir Pacar Anda, Ini Khodam dan Tanggal Lahir Wanita Hobi Selingkuh
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-20 Masih Butuh Pemain di Tiga Posisi, Ini Penjelasan Indra Sjafri
Setelah bergabung dengan Kabupaten Musi Banyuasin, wilayah ini harus disesuaikan, ditingkatkan dan dibangun untuk mendukung operasi pemerintahan.
Mengutip dari pagaralampos.disway.id, berikut ini sejarah tentang keberagaman suku di Banyuasin dapat anda lihat.
1.Bahasa
Masyarakat yang tinggal di Banyuasin rata-rata menerapkan bahasa percakapan khas Orang Musi, yakni melafalkan kata dengan ucapan 'e'.
Seperti halnya pada huruf terakhir, misalnya kalimat mau ke mana? Dan diubah menjadi 'Nak ke mane?'.
BACA JUGA:Panjang 198 Km Tol Jambi - Riau Terus Berlanjut, Telan Dana Rp 34,19 Triliun
2.Mata pencarian
Karena lokasinya yang terletak di lahan pertanian dan perkebunan, kebanyakan orang di Banyuasin bekerja sebagai buruh tani, dengan beberapa orang memiliki kebun pribadi.